Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi. IDN Times/Wayan Antara

Klungkung, IDN Times - Dalam beberapa hari terakhir, Klungkung diguyur hujan deras. Bencana mulai terjadi di sejumlah wilayah Klungkung. Mulai dari pohon tumbang, genangan air, hingga tanah longsor.

Namun hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung ternyata masih kekurangan personel untuk melakukan penanganan pasca bencana di Klungkung.

1. Saking kurangnya personel, Kabid pun ikut turun ke lapangan

Pixabay.com/Free-Photos

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Klungkung, I Putu Widiasa, menjelaskan saat ini personelnya mulai dari TIm Reaksi Cepat (TRC) hingga unsur pejabat mencapai 35 personel, ditambah lima orang petugas Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista).

Jumlah ini dinilainya masih kurang untuk mencakup seluruh penanganan bencana di Klungkung daratan maupun Nusa Penida.

"Jika dilihat dari ketersediaan personel, jumlah ini sangat kurang. Tapi kita maksimalkan personel yang ada. Kalau ada bencana, semua turun tidak hanya tim reaksi cepat. Kasi, Kabid, termasuk saya semua turun," jelas Widiada, Minggu (11/11).

2. BPBD Klungkung melakukan koordinasi lintas instansi untuk siaga bencana 24 jam

IDN TImes/Wayan Antara

Memasuki musim penghujan seperti sekarang ini, BPBD Klungkung meningkatkan kesiagaan 24 jam. Saat ini tidak hanya petugas piket, namun seluruh personel BPBD harus siaga.

Selain itu, dalam penanganan pasca bencana, BPBD Klungkung melakukan koordinasi lintas instansi, termasuk Kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Seperti saat tanah longsor di Perbatasan Klungkung dan Gianyar beberapa hari lalu, kita koordinasi dengan Dinas PU (Pekerjaan Umum), karena penanganannya memerlukan alat berat," jelasnya.

3. Potensi bencana longsor merata di setiap daerah di Klungkung

Ilustrasi tanah longsor tutup akses jalan.(IDN TImes/Wayan Antara)

Dari hasil evaluasi BPBD Klungkung, selain bencana pohon tumbang, potensi bencana lain yang rawan terjadi di Klungkung adalah tanah longsor.

Bahkan potensi bencana tanah longsor ini merata hampir di setiap Kecamatan. Khususnya di Kecamatam Dawan dan Banjarangkan. Mengingat Klungkung memiliki wilayah perbukitan dan bertebing terjal.

"Berdasarkan evaluasi kami, yang paling rawan bencana tanah longsor adalah tebing-tebing di ruas jalan utama Klungkung menuju Gianyar. Mulai dari wilayah Dusun Uma Salakan, hingga tebing di Goa Jepang, Jepang dan Tusan. Setiap terjadi hujan, pasti terjadi longsor di wilayah itu. Nanti rencananya Pemkab Klungkung akan melakukan terasering tebing itu," jelas Putu Widiada.

Editorial Team