Pencarian Hari ke-4 Korban Terseret Arus di Jembrana Masih Nihil

- Fokus pencarian beralih ke laut, hasil masih nihil
- Polisi mengerahkan kapal patroli dan koordinasi dengan nelayan
- Arus air sungai tiba-tiba deras, seusai hujan
Jembrana, IDN Times - Upaya pencarian terhadap satu orang korban yang terseret arus deras di daerah aliran Sungai Bilukpoh Kabupaten Jembrana masih belum membuahkan hasil, hingga hari ke-4, Sabtu (15/11/2025). Tim SAR gabungan dan kepolisian kini memfokuskan pencarian ke wilayah perairan laut Jembrana.
Dua korban yang hilang terseret arus diidentifikasi sebagai Syahrudy Rizqy Tampubolon (46), seorang wiraswasta asal Surabaya dan Abdurrahman Agus (57), buruh asal Jombang. Keduanya terseret arus saat mandi di aliran sungai setelah menyelesaikan pekerjaan di proyek rehabilitasi Bendung Tlepus. Satu ditemukan meninggal dunia dan satu masih hilang.
1. Fokus pencarian beralih ke kaut, hasil masih nihil

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan SAR Kabupaten Jembrana, Dewa Hendri Gunawan menyampaikan bahwa tim SAR gabungan telah memperluas area pencarian, terutama menuju arah laut. Namun, hingga kini hasilnya masih nihil.
“Iya tadi pagi kami coba pencarian ke arah laut menggunakan rubber boat,” ujar Dewa Hendri Gunawan.
Senada dengan SAR, pihak kepolisian juga mengerahkan personelnya untuk melakukan pencarian di wilayah perairan. “Ya kami turun ke laut semua, difokuskan ke perairan atau di laut, di perairan Jembrana,” kata Kapolsek Mendoyo, Kompol Wayan Sartika.
2. Polisi mengerahkan kapal patroli dan koordinasi dengan nelayan

Kepala Satuan (Kasat) Polisi Air dan Udara (Polairud) Polres Jembrana, AKP I Putu Suparta menyatakan bahwa proses pencarian di laut dengan menggunakan armada Kapal Patroli 1024 di sepanjang perairan selatan Kabupaten Jembrana.
"Kami sudah koordinasi dengan nelayan yang ada jika menemukan sosok korban di perairan atau pesisir agar segera dilaporkan ke kami untuk diidentifikasi," katanya.
3. Arus air sungai tiba-tiba deras, seusai hujan

Sementara itu, Kapolsek Mendoyo, Kompol Wayan Sartika menjelaskan bahwa musibah itu terjadi pada Rabu, 12 November lalu sekitar pukul 16.00 Wita. Saat itu, korban Syahrudy Rizqy Tampubolon dan Abdurrahman Agus sedang mandi di sungai.
“Sekitar 15 menit kemudian, air sungai dari hulu tiba-tiba membesar dengan cepat akibat curah hujan di wilayah tersebut. Kedua korban tidak sempat menyelamatkan diri dan langsung terbawa derasnya arus sungai,” jelas Kompol Wayan Sartika.
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh saksi, Abdul Rozak Agus Maulana (29), yang segera berteriak meminta pertolongan. Mendengar teriakan minta tolong, dua rekan kerja lainnya, Beni Trisnawardi (42) dan Moch Riski Nanda Saputra (22), bergegas memberikan pertolongan.
Namun, upaya penyelamatan yang dilakukan oleh korban 3, Moch Riski Nanda Saputra, seorang laki-laki asal Surabaya, justru nyaris berakhir tragis. Ia nekat mencoba menyelamatkan kedua rekannya, namun tidak berhasil dan justru ikut terseret arus.
“Korban Moch Riski, sempat terseret arus namun ia berhasil menyelamatkan dirinya sendiri. Ia kemudian dibawa oleh rekannya ke Puskesmas 1 Mendoyo untuk mendapatkan penanganan medis,” tambah Kompol Sartika.
Hingga saat ini, Tim SAR gabungan terus berupaya maksimal dalam pencarian kedua korban yang masih hilang di perairan Jembrana.


















