Masuk Musim Kemarau, PDAM Tabanan Minta Masyarakat Untuk Menampung Air

Kalau ada keluhan, hubungi nomor yang tertera dalam artikel

Tabanan, IDN Times - Memasuki musim kemarau, Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tabanan atau dikenal dengan Perusahaan Daerah Tirta Amertha Buana (Perumda TAB) mengimbau kepada pelanggannya agar menampung air untuk antisipasi. Hal ini dilakukan karena berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, debit sumber air yang dimiliki Perumda TAB selama musim kemarau mengalami penurunan. Sehingga menganggu distribusi air di beberapa daerah.

Tabanan bagian Barat menjadi daerah yang terancam mengalami gangguan ketidaklancaran distribusi air. Jika benar terjadi masalah, lalu ke mana pelanggan harus mengadu? Berikut informasinya.

Baca Juga: Kartu Tani di Tabanan Dibagikan, Tapi Transaksinya Masih Manual

1. Saat ini pelanggan Perumda TAB mencapai 58.859 sambungan rumah tangga. Debit air menurun hingga 10 persen

Masuk Musim Kemarau, PDAM Tabanan Minta Masyarakat Untuk Menampung AirIlustrasi pemasangan pipa saluran PDAM (IDN Times/Istimewa)

Kepala Bagian Hubungan dan Langganan Perumda TAB, Budi Gunawan, mengatakan jumlah pelanggan Perumda TAB saat ini sebanyak 58.859 sambungan rumah tangga. Sementara sumber air Perumda TAB sebanyak 32 yang sebagian besar merupakan mata air.

"Kami berusaha untuk memberikan layanan yang maksimal. Tetapi memasuki musim kemarau diharapkan pelanggan mengambil langkah antisipasi," kata Budi, Jumat (31/7/2020).

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, setiap musim kemarau, debit sumber air Perumda TAB mengalami penurunan. Diperkirakan penurunannya bisa mencapai lima sampai 10 persen dari biasanya.

"Tetapi dibandingkan dua tahun lalu, untuk tahun ini penurunannya tidak ekstrem. Tahun 2018 karena kemarau cukup panjang dan tidak menentu penurunannya cukup signifikan bahkan mencapai 40 persen untuk sumber air di Tabanan Barat. Tetapi saat ini secara umum sekitar lima sampai 10 persen," jelasnya.

Baca Juga: Mesin PCR Tiba di RSUD Tabanan, Bisa Periksa 108 Sampel per Hari

2. Tabanan Barat terancam paling merasakan gangguan distribusi air

Masuk Musim Kemarau, PDAM Tabanan Minta Masyarakat Untuk Menampung AirEmbung Telaga Tunjung salah satu sumber air Perumda TAB (Dok.IDN Times/Istimewa)

Budi melanjutkan, beberapa pelanggan akan merasakan dampak penurunan debit air. Seperti air kecil atau tidak mengalir terutama di jam-jam sibuk. Khusus di Tabanan, daerah yang paling merasakan gangguan distribusi air selama musim kemarau adalah Tabanan Barat seperti Kecamatan Selemadeg sampai Kecamatan Pupuan.

Hal ini terjadi karena sebagian besar sumber air untuk daerah tersebut berupa air permukaan yang umumnya mengalami penurunan debit air selama musim kemarau.

"Contohnya di daerah Bajra, Selemadeg. Atau Desa Belimbing,Pupuan. Untuk saat ini tidak sampai ada jadwal giliran di daerah tersebut. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk itu," terang Budi.

3. Berikut cara mengantisipasi kekurangan air yang perlu dilakukan oleh masyarakat:

Masuk Musim Kemarau, PDAM Tabanan Minta Masyarakat Untuk Menampung AirKolam tampung air hujan milik warga Desa Bumi Harapan Sepaku (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Selama musim kemarau, pihaknya mengimbau agar masyarakat menampung air di penyimpanan air yang disiapkan baik itu bak mandi, ember, tandon, atau penampungan lainnya. Sebab di musim kemarau pada jam-jam sibuk seperti pagi hari saat jam kerja atau sekolah atau sore hari, akan terjadi gangguan distribusi air karena tingginya pemakaian.

"Jadi tampunglah air agar pada saat jam sibuk ini atau terjadi gangguan mendadak, di rumah tangga masih tersedia air," imbaunya.

Apabila ada gangguan atau keluhan, pelanggan bisa mendatangi kantor Perumda TAB atau bisa melalui SMS dengan format ADU (spasi) pengaduan yang disertakan dengan alamat dan nomor sambungan, lalu kirim ke 087861444401.

Pelanggan yang ingin mengetahui jumlah tagihan, juga bisa mengirim SMS dengan format TGJ (spasi) nomor tersebut.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya