Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengawal Repatriasi Artefak Sejarah di Indonesia

I Made Dharma Suteja, S.S., M.Si sebagai Direktur Warisan Budaya, Direktorat Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan RI. (IDN Times/Yuko Utami)
I Made Dharma Suteja, S.S., M.Si sebagai Direktur Warisan Budaya, Direktorat Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan RI. (IDN Times/Yuko Utami)

Denpasar, IDN Times -  Direktur Warisan Budaya, Direktorat Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan RI, I Made Dharma Suteja SS MSi, mengungkapkan pihaknya senantiasa mengawal repatriasi artefak sejarah Indonesia. 

“Dari Kementerian Kebudayaan repatriasi memang menjadi sesuatu yang penting dan strategis untuk mengembalikan artefak-artefak sejarah,” ujar Suteja di Monumen Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi) di Kelurahan Renon, Kota Denpasar, pada Sabtu (25/1/2025). Selain repatriasi, ada beberapa hal yang disinggung Suteja. Berikut ini selengkapnya.

1. Artefak yang belum terungkap agar ditetapkan sebagai artefak cagar budaya

Ilustrasi Museum Nasional (https://www.museumnasional.or.id/)
Ilustrasi Museum Nasional (https://www.museumnasional.or.id/)

Suteja menjelaskan pemajuan kebudayaan utamanya cagar budaya, terungkapnya objek cagar budaya berupa artefak-artefak terkait kebudayaan cina agar ditetapkan sebagai artefak cagar budaya.

“Artefak yang tersimpan di museum dan ini menjadi sesuatu yang sangat penting, saya kira harus ditetapkan sebagai artefak cagar budaya yang ada di Provinsi Bali,” jelasnya.

2. Mengawal repatriasi artefak

Repatriasi benda bersejarah Indonesia dari Wereldmuseum Rotterdam. (dok. KBRI Den Haag)
Repatriasi benda bersejarah Indonesia dari Wereldmuseum Rotterdam. (dok. KBRI Den Haag)

Pengembalian artefak sejarah dari Belanda ke Indonesia, menurut Suteja akan terus berlanjut. Pihaknya menunggu kerja sama dari negara yang memiliki artefak.

“Saya kira ini akan berlanjut terus di kementerian. Kita menunggu kerja sama dari negara yang memiliki artefak itu dan kami di Kementerian Kebudayaan menyambut baik hal itu,” ucap Suteja.

Pihaknya akan mengawal dengan sebaik-baiknya jika ada repatriasi di kemudian hari. Terkait peristiwa kebakaran di Museum Nasional pada 2023 lalu, Suteja mengaku pihaknya telah melakukan proteksi dan keamanan agar kejadian serupa tidak terulang.

“Sudah beroperasi kembali dengan baik dan normal. Bangunan sudah sangat bagus, ada proteksi keamanan juga agar tidak terulang kembali,” kata dia.

3. Memohon dukungan seluruh lapisan masyarakat untuk pemajuan kebudayaan

Foto bersama dialog budaya dalam rangka Festival Imlek. (IDN Times/Yuko Utami)
Foto bersama dialog budaya dalam rangka Festival Imlek. (IDN Times/Yuko Utami)

Menyokong pemajuan kebudayaan di Indonesia, bagi Suteja membutuhkan dukungan seluruh lapisan masyarakat, terutama akademisi, pegiat kebudayaan, seniman, hingga komunitas.

“Kami menerima semua masukan terkait kemajuan kebudayaan dan 10 objek pemajuan kebudayaan sebagai sesuatu yang penting,” jelasnya. 

Saat ditanyai kiat meningkatkan kunjungan ke museum, Suteja menjawab adanya sosialisasi, mengubah tampilan museum jadi menarik, dan mengikuti beberapa tren kekinian seperti di Jakarta. Menurut Suteja, strategi itu jadi indikator untuk meningkatkan kunjungan ke museum.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us

Latest News Bali

See More

ASN di Bali Diminta Berdonasi Banjir Berpotensi Melanggar UU Tipikor

20 Sep 2025, 17:37 WIBNews