Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Masih Banyak Masyarakat Bali Barat Tak Pakai Helm saat Berkendara

IMG-20251130-WA0039.jpg
Petugas kepolisian menangani insiden kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Jembrana. (Dok.IDN Times/Istimewa)

Jembrana, IDN Times - Upaya Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor (Polres) Jembrana dalam menekan angka fatalitas di jalanan menunjukkan hasil signifikan. Operasi Zebra Agung 2025 yang digelar selama dua minggu, sejak 17 hingga 30 November 2025 lalu, berhasil menekan jumlah korban meninggal dunia hingga 66,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Meski demikian, ada satu jenis pelanggaran yang masih menjadi pekerjaan rumah terbesar yaitu pelanggaran tanpa menggunakan helm, yang menjadi temuan kasus terbanyak. Ketidakdisiplinan ini menjadi sorotan utama di tengah upaya menciptakan budaya tertib berlalu lintas di masyarakat Bali Barat.

1. Angka fatalitas kecelakaan menurun signifikan

IMG-20251201-WA0046.jpg
Satlantas Polres Jembrana melaksanakan kegiatan analisa dan evaluasi (Anev) Operasi Zebra Agung 2025 di kantornya, Senin (1/12/2025). (Dok.IDN Times/Istimewa)

Data Analisis dan Evaluasi (Anev) Satlantas Polres Jembrana membeberkan gambaran hasil operasi ini. Secara total, terjadi 18 kasus kecelakaan, meningkat tipis 5,9 persen dari 17 kasus pada Operasi Zebra 2024. Namun, fokus keberhasilan justru terletak pada aspek nyawa manusia.

Korban meninggal dunia turun drastis 66,7 persen, dari tiga orang menjadi satu orang. Sementara korban luka ringan meningkat dari 18 menjadi 26 orang. Kerugian materiel juga berhasil dipangkas 35,4 persen, dari Rp59.300.000 menjadi Rp38.300.000.

Perbandingan dengan 14 hari sebelum operasi bahkan lebih menohok. Angka kecelakaan secara umum turun 25 persen (dari 24 menjadi 18 kejadian), dan penurunan fatalitas mencapai 75 persen—dari empat korban meninggal dunia praoperasi menjadi satu korban selama operasi. Ini menunjukkan bahwa Operasi Zebra Agung 2025 sangat efektif sebagai shock therapy dan edukasi di lapangan.

2. Pelanggaran tanpa helm mendominasi, mayoritas ditindak lewat teguran

IMG_20251125_092907.jpg
Pelaksanaan Operasi Zebra Agung tahun 2025 oleh Satlantas Polres Jembrana. (Dok.Istimewa)

Aspek penegakan hukum (Gakkum) mencatat peningkatan luar biasa. Total ada 757 penindakan, meroket 123,3 persen dibandingkan 339 penindakan pada 14 hari sebelum operasi.

Namun, yang menjadi catatan tebal adalah jenis pelanggarannya. Dari total penindakan tersebut, 736 pelanggaran di antaranya adalah teguran yang diberikan sebagai langkah edukasi. Sumber di kepolisian menyebutkan bahwa dari ratusan teguran yang diberikan, mayoritas pelanggaran yang paling dominan dan menjadi sorotan utama adalah pengendara yang tidak mengenakan helm SNI.

Hal ini diperkuat dengan pernyataan Kasat Lantas Polres Jembrana, Iptu Aldri Setiawan, yang menyebut fokus utama operasi adalah keselamatan.

"Penurunan fatalitas, khususnya korban meninggal dunia, merupakan indikator keberhasilan yang sangat kami syukuri. Kami terus mengimbau masyarakat untuk mematuhi aturan demi keamanan bersama. Penggunaan helm adalah kunci utama pencegah fatalitas luka kepala saat kecelakaan," kata Aldri.

Penindakan ETLE Statis tercatat 21 kasus, turun 58,8 persen dari 51 kasus sebelum operasi, sementara Tilang Manual dan ETLE Mobile nihil. Fokus pada teguran ini menunjukkan pendekatan Polres Jembrana yang mengedepankan edukasi preventif, meski pelanggaran dasar seperti tidak pakai helm masih merajalela.

3. Polisi mengajak masyarakat disiplin dan memanfaatkan layanan 110

ilustrasi telepon (pexels.com/Markus Winkler)
ilustrasi telepon (pexels.com/Markus Winkler)

Kapolres Jembrana, AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, melalui Kasi Humas Polres Jembrana, Ipda I Putu Budi Arnaya, mengapresiasi kinerja jajarannya dan mengingatkan kembali pentingnya disiplin.

"Kami mengimbau masyarakat Jembrana agar selalu mematuhi aturan berlalu lintas, menggunakan helm SNI, tidak melawan arus, tidak menggunakan ponsel saat berkendara, serta tidak mengendarai kendaraan dalam pengaruh alkohol. Keselamatan adalah tanggung jawab bersama," pesan Ipda Budi Arnaya.

Ia juga menekankan fungsi vital Call Center 110. Masyarakat diminta segera melaporkan setiap kejadian kecelakaan, pelanggaran berbahaya, atau gangguan kamtibmas lainnya melalui layanan 110 agar petugas dapat merespons dengan cepat.

Dengan capaian menekan angka fatalitas ini, Operasi Zebra Agung 2025 dianggap efektif, namun edukasi intensif mengenai pentingnya penggunaan helm akan terus dilanjutkan untuk membentuk budaya berkendara yang aman, tertib, dan disiplin di Bali Barat.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us

Latest News Bali

See More

Masih Banyak Masyarakat Bali Barat Tak Pakai Helm saat Berkendara

02 Des 2025, 14:08 WIBNews