Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BPBD Jembrana Buka Pos Siaga Potensi Bencana Hidrometeorologi

IMG_20250910_155452.jpg
Cuaca hujan deras mengguyur Kabupaten Jembrana, pada Rabu (10/9/2025). (Dok.Istimewa)

Jembrana, IDN Times - Cuaca ekstrem dan kondisi alam yang tak menentu menuntut kewaspadaan tinggi bagi para pengendara, khususnya di jalur lintas provinsi. Sebuah insiden pohon tumbang terjadi di Kabupaten Jembrana, pada Selasa (2/12/2025) dini hari, dan sempat membuat arus lalu lintas di jalur utama Denpasar-Gilimanuk tersendat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jembrana kini juga tengah bersiap menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi yang diprediksi akan berlangsung hingga awal tahun 2026. Mereka membangun posko dan kesiapan lainnya.

1. Pohon jati setinggi 12 meter tumbang di Barat Pasar Melaya

IMG_20251202_161547.jpg
Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Jembrana menangani pohon tumbang, pada Selasa (2/12/2025) dini hari. (Dok IDN Times/Istimewa)

Kejadian bermula sekitar pukul 03.20 Wita, pada Selasa (2/12/2025). Sebuah Pohon Jati setinggi sekitar 12m (meter) dan diameter 20cm (centimeter) tumbang melintang di Jalan Utama Denpasar-Gilimanuk, tepatnya sebelah barat Pasar Melaya, Desa Melaya, Kecamatan Melaya,

Berdasarkan laporan yang diterima pukul 03.30 Wita, Tim Reaksi Cepat (TRC) Regu II dan Pusdalops BPBD Kabupaten Jembrana langsung bergerak ke lokasi. Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Arthana Putra, menyebutkan bahwa pohon tersebut tumbang karena kondisi akar yang sudah lapuk, sehingga tak kuat lagi menopang dahannya.

Akibat kejadian ini, arus lalu lintas dari arah timur tersendat karena dahan pohon menutupi sebagian badan jalan. Beruntung, tim atensi di lapangan bergerak cepat. Penanganan dimulai pukul 04.00 Wita dan selesai dalam waktu 15 menit. Sehingga kondisi lalu lintas kembali kondusif.

2. Nihil korban jiwa, BPBD imbau mitigasi lingkungan

WhatsApp Image 2025-09-17 at 11.04.35.jpeg
Kondisi Pasar Kumbasari, Kota Denpasar, pada 10 September 2025. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Meski sempat mengganggu lalu lintas di jalur utama, Agus Arthana memastikan insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materiel.

"Kerusakan nihil, total kerugian nihil, dan korban jiwa juga nihil," jelasnya.

Namun, kejadian akar lapuk ini menjadi peringatan dini bagi masyarakat. Agus menekankan pentingnya mitigasi lingkungan di tingkat desa. Pihaknya mengaku telah bersurat ke desa-desa agar masyarakat proaktif membersihkan selokan dan memantau kondisi sungai, serta pohon-pohon besar di wilayah masing-masing untuk mencegah hal yang tak diinginkan.

3. Hadapi ancaman Bencana Hidrometeorologi, personel TRC ditambah dan Pos Siaga dibangun

IMG-20251202-WA0163.jpg
BPBD Kabupaten Jembrana membangun posko bencana hidrometeorologi, pada Selasa (2/12/2025). (Dok.IDN Times/Istimewa)

Insiden pohon tumbang ini seolah menjadi pembuka kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, angin kencang) yang diprediksi terjadi pada Desember 2025 hingga Februari 2026. Guna menghadapi potensi tersebut, BPBD Jembrana resmi membangun pos siaga mulai hari ini.

"Untuk mengantisipasi bencana itu, kami mulai hari ini membangun pos siaga di kantor BPBD. Petugasnya dari BPBD dan kami menambah personel," jelas Agus.

Ia menambahkan, staf kantor kini diperbantukan menjadi Tim Reaksi Cepat (TRC). Biasanya tujuh orang TRC, kini bisa 10 sampai 11 orang yang diterjunkan. Rencananya, langkah antisipasi lanjutan akan dibahas kembali pada 4 Desember 2025 mendatang, termasuk koordinasi dengan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan Forkopimda untuk menyiagakan alat berat.

"Jadi mitigasi yang perlu. Input kewaspadaan akan segala perubahan iklim yang signifikan diantisipasi," kata Agus.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us

Latest News Bali

See More

BPBD Jembrana Buka Pos Siaga Potensi Bencana Hidrometeorologi

02 Des 2025, 16:46 WIBNews