Makna Tari Burung Jatayu, Tarian Ikon Jatiluwih Tabanan

Tabanan, IDN Times - Beragam pertunjukan budaya dan kesenian khas Tabanan memeriahkan Festival Jatiluwih V di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Sabtu (6/7/2024) lalu. Bertemakan Swasthi Bhuwana, festival yang berlangsung selama dua hari mulai 6-7 Juli 2024 ini menampilkan banyak seni tari. Satu di antaranya Tari Burung Paksi atau Jatayu.
Ini ternyata tarian ikon Jatiluwih. Berikut makna dari Tari Burung Paksi atau Jatayu khas Jatiluwih.
1. Makna Tari Burung Paksi atau Jatayu

Manajer Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih, I Ketut Purna, menjelaskan berdasarkan cerita orang tua zaman dulu, konon nama Jatiluwih berasal dari kata Jaton dan Luwih. Jaton artinya jimat, dan luwih artinya bagus. Bertitik tolak dari arti kata tersebut, maka Desa Jatiluwih berarti sebuah desa yang mempunyai jimat yang benar-benar bagus atau berwasiat.
"Sumber lain yang ada yang menceritakan bahwa di tengah desa ada kuburan binatang purba yaitu kuburan seekor Burung Jatayu. Dari kata Jatayu ini lama kelamaan mengalami perubahan bunyi menjadi Jaton Ayu yang berarti Luwih dan Bagus. Berlatar belakang makna dari nama Jatiluwih inilah, menjadikan Tari Burung Paksi atau Jatayu menjadi tarian ikon untuk Jatiluwih," ujarnya, Sabtu (6/7/2024).
2. Menceritakan kisah heroik Burung Jatayu

Tari Burung Paksi atau Jatayu adalah tarian tradisional Bali yang menceritakan kisah heroik Burung Jatayu dalam epos Ramayana. Tarian ini biasanya ditampilkan dalam berbagai acara budaya dan keagamaan di Bali. Seperti halnya pada Festival Jatiluwih, tarian ini dibawakan pada saat pembukaan festival dan menjadi tarian penyambutan.
Makna dari tarian ini adalah simbol keberanian, pengorbanan diri, dan kesetiaan. Jatayu adalah simbol kesetiaan kepada Rama dan sebagai simbol kebaikan.
3. Penari menggunakan kostum dan topeng Burung Jatayu

Saat menarikan tarian ini, penari menggunakan kostum yang menyerupai burung, dengan sayap dari bulu atau kain. Penarinya juga memakai topeng Burung Jatayu. Gerakan tarinya dinamis dan energik, menggambarkan perjuangan Jatayu melawan Rahwana.
"Tarian ini biasanya diiringi oleh musik tradisional Bali, seperti gong kebyar," ujar Purna.
Kamu nonton tarian ini saat Festival Jatiluwih kemarin? Share fotonya di kolom komentar ya.