Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kebun Lapas Tabanan Jadi Tempat Warga Binaan Asah Kemampuan Bertani

IMG-20251211-WA0030.jpg
Kebun Lapas Tabanan (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Tabanan, IDN Times - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) IIB Tabanan memiliki kebun seluas 16 are. Kebun ini menjadi Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) untuk warga binaan. Ada lima warga binaan yang terpilih untuk mengasah kemampuannya dalam bertani hingga beternak ikan. Hasilnya tidak mengecewakan. Dari menggarap kebun ini, para warga binaan mampu menghasilkan komoditas pertanian yang bisa dijual dan dijadikan modal untuk diputar kembali.

Kepala Lapas Kelas IIB Tabanan, Prawira Hadiwidjojo, mengatakan warga binaan yang keluar dari Lapas saat ini ada yang sukses berternak ikan.

"Ada eks warga binaan kami yang setelah keluar dari Lapas menerapkan ilmu yang ia dapat selama mengelola kebun Lapas. Saat ini sukses beternak Ikan Gurami. Bahkan, ia sempat menyumbang 500 bibit ekor Ikan Gurami untuk dikembangkan di Kebun Lapas," paparnya saat acara Coffee Morning bersama wartawan, pada Kamis (11/12/2025).

1. Lima warga binaan bertugas merawat kebun setiap harinya

IMG-20251211-WA0026.jpg
Kebun Lapas Tabanan (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Kebun Lapas Tabanan berlokasi di Desa Dajan Peken, Kecamatan Tabanan. Masuk ke dalam kebun nampak tanaman komoditas pertanian dan perkebunan mulai dari jagung, terung, cabai, hingga pohon kelapa. Ada juga kolam Ikan Lele, mMujair, dan Nila.

Setiap harinya, ada lima warga binaan yang bertugas mengelola kebun. Mereka akan bekerja mulai dari pagi hingga sore. Warga binaan yang dipilih adalah yang memenuhi syarat dan waktu bebasnya sudah dekat.

"Kalau kabur, kemungkinan besar tidak ya. Karena rugi juga kalau dia kabur. Rata-rata yang tugas di kebun ini sebentar lagi bebas," ujarnya.

2. Berhasil mengembangkan ternak Ikan Lele

IMG-20251211-WA0031.jpg
Kebun Lapas Tabanan (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Satu keberhasilan warga binaam selama mengelola Kebun Lapas adalah ternak lelenya. Menurut Prawira, awalnya bibit yang dikembangkan sebanyak 1000 ekor. Saat ini berkembang menjadi 4000 ekor.

"Hasil penjualannya ini selain nanti diberikan ke warga binaan yang mengelola juga diputar kembali jadi modal," katanya.

Selain itu tanaman pertanian seperti terung, cabai, hingga jagung biasanya sudah dibeli oleh pengelola dapur Lapas Tabanan.

"Dijualnya sesuai harga pasaran. Beberapa waktu lalu panen Lele, laku terjual Rp20 ribu per kilogram," katanya.

3. Kendala dalam pemasaran

IMG-20251211-WA0025.jpg
Kebun Lapas Tabanan (IDN Times/Wira Sanjiwani)

Meski hasil panen dari Kebun Lapas selalu ada yang membeli, Prawira mengakui kebanyakan masih di dalam lingkungan Lapas. Selain menjual hasil panen dari Kebun Lapas, pihaknya juga mengembangkan program Sangkar Emas. Program ini menjual produk kuliner warga binaan seperti pie susu hingga gorengan. Bahkan pihaknya juga membantu pelaku UMKM Tabanan menjual produknya di Sangkar Emas.

"Sayangnya saat ini masih terkendala pasar yang lebih luas. Diharapkan lewat pemberitaan di media, akan semakin banyak yang tahu produk yang dihasilkan warga binaan," ujar Prawira.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us

Latest News Bali

See More

Banjir Kepung Tiga Desa di Karangasem, Mobil Hingga Ternak Terendam

11 Des 2025, 18:48 WIBNews