Beruntung! 9 ABK yang Tertidur Selamat Dalam Kebakaran Kapal di Benoa

Denpasar, IDN Times - Tiga kapal di Dermaga Intimas areal Pelabuhan Benoa mengalami kebakaran, Minggu (16/12) siang. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 15.30 Wita.
Pantauan di lokasi, petugas pemadam dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar mengarahkan dua mobil untuk memadamkan kapal.
1. Tiga kapal mengalami kebakaran

Petugas keamanan dermaga Inti Mas, Putu Putra Gargita, mengatakan kapal yang mengalami kebakaran berjumlah tiga unit. Di antaranya Hiryoshi 17, Hiryoshi 6, dan Mutiara 19.
"Saya lihat api dari pos. Kemudian langsung lari ke sini untuk membantu memadamkan api," katanya, Minggu (16/12) sore.
2. Api muncul pukul 14.35 Wita

Ia menceritakan, api mulai muncul sekitar pukul 14.35 Wita. Pertama muncul di bagian belakang kapal Hiryoshi 17. Kemudian api merembet ke kapal sampingnya, yakni Mutiara 19.
Api semakin membesar karena bagian Mutiara 19 yang terbakar adalah ruang mesinnya. saat itu pula api juga menyambar kapal Hiryoshi 6 yang sedang bersandar di samping Mutiara 19.
"Memang yang cukup parah adalah kapal Mutiara dan Hiryoshi 16. Yang satunya tidak terlalu parah," ucapnya.
Beruntung tidak ada kapal lain di sampingnya sehingga api tak merembet lebih luas. Beruntung dalam kejadian tersebut tak ada korban jiwa.
3. Kapal terbakar akibat arus pendek

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa, mengatakan ia menerima info dari PT Intimas sekitar pukul 14.40 Wita. Pihaknya lalu menurunkan tiga mobil pemadam kebakaran dan satu ambulans ke lokasi kejadian.
Ia mengatakan kapal yang terbakar cukup parah adalah Mutiara 19 dan Hiroyoshi 17. Tingkat kebakarannya diperkirakan mencapai kurang lebih 40 hingga 50 persen.
"Info diperoleh akibat arus pendek atau korsleting listrik. Jumlah kerugian masih didalami. Penanganan selesai jam 17.10 Wita," terangnya.
4. Andi sedang tidur saat kapal terbakar

Rosihan Andi, Anak Buah Kapal (ABK) dari KM Mutiara 19 mengaku dirinya kaget saat ada api membakar bagian belakang kapalnya. Saat itu ia sedang tidur bersama delapan teman lainnya di dalam kapal. Sontak ia lari keluar bersama teman lainnya.
"Kami lagi tidur di dalam. Kemudian tiba-tiba api muncul. Ada delapan orang di dalam. Kami lalu lari setelah melihat api," ucapnya.
Pria asal Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini juga mengatakan kapalnya sudah sebulan terakhir bersandar karena masih mengurus surat perpanjangan izin melaut.