Jenazah Juliana Marins Pulang ke Brasil Malam Ini dari Bandara Ngurah Rai

Denpasar, IDN Times - Jenazah pendaki perempuan asal Brasil, Juliana Marins (27), akan dipulangkan malam ini. Suasana tampak biasa dan tidak ramai di kamar jenazah Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM), Senin (30/6/2025)siang. Tampak peti kayu cokelat yang membungkus jenazahnya, didorong oleh empat orang petugas bermasker menuju mobil ambulans.
Pada peti tersebut melekat kertas putih bertuliskan nama Juliana beserta dokumen pengantar kepulangannya. Kepulangannya kali ini dikawal oleh satu unit mobil polisi menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sekitar pukul 11.47 Wita.
1. Pengurusan jenazah dilakukan oleh Antar Bangsa

Kabid Penunjang Non Medik RS Bali Mandara, Ellien Christiansen Nainggolan, mengatakan jenazah Juliana telah diserahkan oleh pihak rumah sakit kepada Biro Jasa Kematian Antar Bangsa. Jenazah Juliana berada di RSBM sejak autopsi Kamis lalu, 26 Juni 2025 hingga hari ini.
"Barusan ada dari konsulatnya (ke rumah sakit)," terangnya.
2. Jenazah direncanakan sampai pada 2 Juli 2025 di Brasil

Sementara itu kabid Humas Kabid Humas Polda Bali, Kombespol Ariasandy, mengungkapkan bahwa pemulangan peti jenazah Juliana Marins sudah disetujui semua rute oleh Emirates. Rencana kepulangan akan dilakukan malam ini, Selasa (1/7/2025) pukul 00.35 Wita, dari Denpasar menuju Dubai. Kemudian penerbangan dilanjutkan dari Dubai, pada Rabu (2/7/2025), dengan tujuan Rio de Janeiro, Brasil.
" ETA (Estimated Time of Arrival) 2 Juli pukul 15.50 di Rio de Janeiro," ungkapnya.
3. Juliana hanya bisa bertahan maksimal 20 menit dengan luka yang dideritanya

Sebelumnya Dokter Forensik, Ida Bagus Putu Alit, mengatakan pada tubuh Juliana ditemukan luka-luka di seluruh tubuh korban dengan dominasi luka lecet geser. Luka itu menandakan korban tergesek benda-benda tumpul saat terjatuh di Cemara Nunggal jalur menuju puncak Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB). Juliana juga mengalami patah tulang di bagian dada, belakang, punggung, dan tulang paha. Luka paling parah di bagian belakang atau punggung. Juliana diperkirakan meninggal dunia paling lama 20 menit setelah mengalami luka-luka saat terjatuh.
"Dari patah-patah tulang inilah terjadi kerusakan organ dalam dan pendarahan," jelasnya.