Ketika Media Australia Sebar Info Wabah Virus Mematikan di Bali

Sempat bikin heboh sih...

Denpasar, IDN Times - Para turis Australia yang ingin mengunjungi Bali dibuat resah. Sebab beberapa hari lalu beredar kabar jika virus Japanese Encephalitis (JE), penyakit infeksi otak yang mematikan, menyebar dan mewabah di Bali. Bagaimana awal ceritanya?

1. Para turis Australia yang berkunjung ke Bali diminta untuk berjaga-jaga dan melakukan serangkaian pencegahan agar tak terserang penyakit tersebut

Ketika Media Australia Sebar Info Wabah Virus Mematikan di Balibali-travelnews

Baca Juga: Muncul Travel Warning, Dinkes Bantah Virus JE Merebak di Bali

Dikutip dari The Jakarta Post dan 9 News, turis Australia yang berada di Bali diperingatkan supaya tinggal di ruangan ber-AC atau kamar berkelambu, dan menghindari daerah pedesaan atau daerah-daerah yang kotor.

2. Penyakit ini dapat menyebar melalui gigitan nyamuk

Ketika Media Australia Sebar Info Wabah Virus Mematikan di Balilatimes.com

Japanese Encephalitis adalah infeksi otak yang bisa mematikan. Satu dari empat kasus dinyatakan meninggal dunia. Penyakit ini dapat menyebar dari manusia ke manusia melalui gigitan nyamuk, kelelawar, babi dan unggas.

Gejalanya seperti demam, sakit kepala, kekakuan leher, tremor, kejang bahkan kelumpuhan jika menyerang anak-anak.

3. Pihak berwenang di Bali memberikan klarifikasi dan menyebut informasi itu tidak benar

Ketika Media Australia Sebar Info Wabah Virus Mematikan di Baliindosurflife.com

Baca Juga: Menguak Sejarah: Ketika 96 Orang Bali Melawan Ratusan Pasukan Belanda

Kepala Dinas Kesehatan Bali, Ketut Suarjaya, menjelaskan jika informasi yang diberitakan media-media online Australia itu tidaklah benar. Ia dapat meyakinkan jika tidak ada wabah penyakit apapun di Bali. Sejak April, Suarjaya mengatakan tidak ada laporan mengenai kasus tersebut. Pihaknya justru gencar melakukan vaksinasi JE.

Ia melanjutkan, bulan Januari 2018 pernah ditemukan satu kasus yang dicurigai terjangkit virus JE di Karangasem. Namun setelah diteliti, 100 persen negatif.

Suarjaya juga membantah jika Bali Health Agency, badan pemerintah yang berwenang di bidang kesehatan telah mengeluarkan peringatan tentang JE. "Jumlah kasus JE di Bali sejak April adalah nol," tegasnya, dilansir dari The Jakarta Post.

Sekadar diketahui, beredarnya infomasi wabah JE di Bali itu diterbitkan pertama kali oleh 9news.com.au pada Kamis (8/11). Informasi ini langsung viral dan diangkat oleh beberapa portal berita Australia lainnya.

Artikel ini pertama kali ditulis oleh IAKT di IDN Times Community dengan judul Ramai Wabah Japanese Encephalitis di Bali, Dinkes: Itu Tidak Benar

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya