Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hari Baik Menurut Hindu Bali 3 September 2025, Saatnya Belajar

ilustrasi belajar (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi belajar (pexels.com/Ron Lach)

Ada berbagai ramalan hari baik menurut Hindu Bali pada Rabu, 3 September 2025. Ramalan berdasarkan Kalender Bali Digital ada yang disebut dengan kala isinan. Ini adalah hari baik untuk mulai belajar, membuat lemari, membuat gudang atau tempat barang-barang.

Sementara, carik walangati merupakan hari yang tidak baik untuk melakukan pernikahan atau wiwaha, atiwa-tiwa atau ngaben dan membangun rumah. Kira-kira gimana ya ramalan hari baik lainnya? Yuk baca selengkapnya di bawah ini.

Baik untuk bepergian ke arah utara

ilustrasi bepergian (pexels.com/Oleksandr P)
ilustrasi bepergian (pexels.com/Oleksandr P)

Catur laba adalah hari baik untuk bepergian menuju arah utara, upacara Manusa Yadnya, dan Pitra Yadnya. Geni rawana merupakan hari yang baik untuk segala pekerjaan yang menggunakan api. 

Namun pada hari geni rawana tidak baik untuk mengatapi rumah, melaspas atau mengupacarai rumah baru, dan bercocok tanam. Kajeng kipkipan adalah hari baik untuk membuat dungki (keranjang kecil tempat ikan).

Baik menanam tumbuhan berbuah

ilustrasi mangga muda (vecteezy.com/bamner)
ilustrasi mangga muda (vecteezy.com/bamner)

Kajeng rendetan adalah hari baik untuk menanam tumbuhan yang menghasilkan buah. Kala gumarang munggah merupakan hari baik melakukan upacara Bhuta Yadnya. Namun, tidak baik untuk menanam sirih dan tembakau. 

Sementara, kala mereng artinya tidak baik untuk bercocok tanam. Kala sor merupakan hari yang tidak baik untuk bekerja hubungannya dengan tanah seperti membajak, bercocok tanam, dan membuat terowongan. 

Baik membuka lahan pertanian baru

Ilustrasi sawah (IDN Times/Yuko Utami)
Ilustrasi sawah (IDN Times/Yuko Utami)

Pepedan adalah hari baik untuk membuka lahan pertanian baru. Namun, tidak baik untuk membuat peralatan dari besi. Salah wadi merupakan hari yang tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya, seperti wiwaha, mapendes, potong rambut, dan lainnya. 

Termasuk tidak baik melangsungkan upacara Pitra Yadnya, misalnya penguburan, atiwa-tiwa atau ngaben, nyekah, ngasti, dan sebagainya. Pararasan: Laku Bulan, Pancasuda: Bumi Kepetak, Ekajalaresi: Tininggalin Suka, Pratiti: Awidya.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us

Latest News Bali

See More

Gundah Gulana Ibu di Bali di Tengah Efisiensi dan Kekerasan Negara

03 Sep 2025, 17:08 WIBNews