Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hari Baik Menurut Hindu Bali 15 Agustus 2025, Cocok Membuat Keris

ilustrasi keris (griyokulo.com/ Gandik Pandawa)
ilustrasi keris (griyokulo.com/ Gandik Pandawa)
Intinya sih...
  • Hari baik menurut Hindu Bali 15 Agustus 2025
  • Kala wikalpa hari baik untuk membuat keris dan yang sejenisnya
  • Pamacekan hari baik untuk mengerjakan sawah, kebun, membuat tombak, dan penangkap ikan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semoga kabar baik dan sehat ya. Jumat, 15 Agustus 2025 ada berbagai ramalan hari baik menurut Hindu Bali berdasarkan Kalender Bali Digital. Pertama ada hari kala wikalpa merupakan hari baik untuk membuat keris dan yang sejenisnya.

Sementara hari carik walangati adalah hari yang tidak baik untuk melakukan pernikahan atau wiwaha, atiwa-tiwa atau ngaben dan membangun rumah. Penasaran gimana hari baik lainnya? Yuk baca selengkapnya di bawah ini.

Baik menggarap kebun

ilustrasi kebun penuh dengan tanaman (unsplash.com/calin_oancea)
ilustrasi kebun penuh dengan tanaman (unsplash.com/calin_oancea)

Pamacekan adalah hari baik untuk mengerjakan sawah dan kebun, membuat tombak, dan penangkap ikan. Namun, tidak baik melaksanakan yadnya

Kala sungsang merupakan hari yang mengandung sifat atau unsur terbalik, bertentangan, dan kontras. Namun, tidak baik untuk melakukan karya ayu atau yadnya.

Baik membuka lahan pertanian baru

ilustrasi sawah yang luas (pexels.com/Maor Attias)
ilustrasi sawah yang luas (pexels.com/Maor Attias)

Pepedan merupakan hari baik untuk membuka lahan pertanian baru. Namun, tidak baik untuk membuat peralatan dari besi. Ada juga hari purwanin dina yang tidak baik sebagai dewasa ayu.

Tidak baik melangsungkan Pitra Yadnya

ilustrasi ngaben.jpg
Ilustrasi ngaben (IDN Times/Yuko Utami)

Salah wadi adalah hari yang tidak baik untuk melakukan Manusa Yadnya, seperti wiwaha, mapendes, potong rambut, dan sebagainya.

Termasuk tidak baik melangsungkan Pitra Yadnya, yakni upacara penguburan, atiwa-tiwa, ngaben, nyekah, ngasti, dan lain-lain. Pararasan: Laku Pandita Sakti, Pancasuda: Sumur Sinaba, Ekajalaresi: Kinasihan Amerta, Pratiti: Widnyana.

Share
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us