Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Disinggung Perkosaan Massal dan Buku Sejarah 98, Fadli Zon: Nanti

IMG-20250622-WA0001.jpg
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, saat menghadiri pembukaan Pesta Kesenian Bali pada 21 Juni 2025. (IDN Timez/Yuko Utami)

Denpasar, IDN Times - Menteri Kebudayaan Republik Indoneska (Menbud RI), Fadli Zon, enggan buka suara terkait polemik perkosaan massal dan kabar terkini proyek buku sejarah 1998. Ia dua kali menolak memberikan jawaban pada pers.

Pertama, ia langsung pergi saat pers menanyakan soal desakan permintaan maaf kepada keluarga korban perkosaan massal 1998, setelah membuka pawai Pesta Kesenian Bali di Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Kota Denpasar, pada Sabtu (21/6/2025) siang.

Kedua, ia menjawab singkat saat awak media meminta tanggapannya terhadap kabar terkini revisi buku sejarah 1998.

"Nanti di Jakarta update-nya. Ini PKB (Pesta Kesenian Bali) dulu,” ujar Fadli di Taman Budaya, Kota Denpasar, pada Sabtu malam.

Sebelumnya, Fadli hadir membuka pawai PKB ke-47 Tahun 2025 di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali. Kehadirannya di PKB 2025 untuk menggantikan Presiden Prabowo Subianto yang tengah melakukan perjalanan dinas ke luar negeri.

Mengutip artikel IDN Times, Fadli menyatakan bahwa menuliskan sejarah harus melalui fakta hukum yang legal. Menurutnya, penggunaan istilah massal telah menjadi pokok perdebatan di kalangan akademik. Pada pemberitaan tersebut, Fadli menyebutkan sejarah yang ada saat ini menyangkut angka dan istilah yang masih problematik.

Sementara, mengutip dari artikel yang sama, pihak SETARA Institute menuntut agar Fadli Zon segera meminta maaf kepada para korban dan keluarga korban.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us