Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Denyut Wibu Melalui Komunitas Wibufest Bali

Wibu
Potret kegiatan Komunitas Wibufest Bali (Dok.IDN Times/Wibufest Bali)
Intinya sih...
  • Perekrutan para Wibu dilakukan saat kegiatan-kegiatan
  • Komunitas Wibu di Bali saat ini sedang lesu
  • Kegiatan cosplay juga memakan banyak biaya
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Badung, IDN Times - Penyuka Jejepangan atau dikenal dengan julukan Wibu ternyata tidak harus memiliki latar belakang yang berkaitan dengan Jepang. Salah satu komunitas di Bali ini misalnya malah diinisiasi oleh seorang laki-laki lulusan SMK yang berasal dari Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Ketua Komunitas Wibufest Bali, Muhammad Agung Attamimi (24) mengatakan, kesukaannya terhadap hal-hal berbau Jepang sudah muncul sejak ia kecil, ia bahkan memiliki Waifu yang dianggapnya sangat spesial.

Dalam komunitas Wibu, setiap orang memiliki Waifu dan Usbhu. Waifu dimaknai sebagai karakter Anime cewek yang disukai atau diidolakan oleh Wibu laki-laki. Waifu ini diibaratkan sebagai istri mereka. Sedangkan Usbhu dimaknai sebagai karakter cowok dalam Anime yang disukai oleh Wibu perempuan.

"Kalau aku Waifu Mirai Kuriyama namanya. Mirai Kuriyama ini karakter cewek tokoh utama dari Anime Kyoki no Kanata," terangnya.

1. Perekrutan para Wibu dilakukan saat kegiatan-kegiatan

Wibu
Potret kegiatan Komunitas Wibufest Bali (Dok.IDN Times/Wibufest Bali)

Menurut Ketua Komunitas Wibufest Bali, Muhammad Agung Attamimi komunitas ini dibentuk pada September 2023, berbekal pengalamannya di komunitas Wibu di Lombok, Banzai. Setelah kepindahannya ke Bali, ia melihat antusias anak muda datang di kegiatan Jejepangan lumayan besar.

Kemudian ia merintis komunitas Wibu, komunitas ini dibawah Wibufest Pusat yang anggotanya telah mencapai hampir 700 orang di seluruh Indonesia. "Awalnya gak benar-benar serius. Aku mencoba mencari anggotanya memang agak susah, karena aku juga pendatang kan. Aku datang ke event nawari satu-per satu ke setiap cosplayer atau pengunjung," terangnya.

2. Komunitas Wibu di Bali saat ini sedang lesu

Wibu
Potret kegiatan Komunitas Wibufest Bali (Dok.IDN Times/Wibufest Bali)

Usahanya dalam membesarkan Komunitas Wibufest Bali kemudian membuahkan hasil. anggotanya mencapai sekitar 200 orang di Bali. Gathering komunitas juga tidak selalu membahas kegiatan, para Wibu ini malah lebih mengobrol terkait game, Anime, hingga pekerjaan mereka saat ini.

Namun dia menilai, geliat komunitas Wibu di Bali akhir-akhir ini ia rasakan lesu. "Kesibukan mereka, datang ke event cuma untuk nongkrong doang. Kita bisa ngobrol bahas apa saja. Jadi bahas Anime bisa, pekerjaan bisa," ungkapnya.

Komunitas Wibufest Bali beranggotakan para Wibu dari Bali mendominasi sekitar 70 persen, dan sisanya dari luar Bali. Para Wibu ini memiliki rentang usia beragam mulai dari Sekolah Dasar hingga usia pekerja.

3. Kegiatan cosplay juga memakan banyak biaya

Wibu
Ketua Komunitas Wibufest Bali, Muhammad Agung Attamimi (IDN Times/Ayu Afria)

Lalu apa saja kegiatan yang dilakukan komunitas ini? Selain cosplay, beberapa dari mereka juga menampilkan tarian dengan diiringi lagu dari JKT 48, dengan gerakan tarian yang diinisiasi sendiri oleh komunitas. Beberapa komunitas juga belajar bareng bahasa Jepang.

Lebih lanjut, pada kegiatan cosplay para Wibu disibukkan dengan pilihan kostum yang simpel hingga paling rumit. Agung mengatakan, bahwa beberapa dari mereka memilih membuat sendiri kostum yang simpel dan kemudian menyewa kostum yang memiliki berbagai aksesori.

Nilai sewa kostum Jejepangan ini juga cukup merogoh kocek minimal Rp500 ribu hingga jutaanrupiah. Di Bali sendiri para penyedia jasa sewa kostum Jejepangan ini diungkapnya berkembang pesat.

"Itu ada yang simpel dan ada yang rumit banget. kalau simpel kayak uniform sekolah Jepang gitu. Itu simpel banget. Kalau ribet ada, itu kayak dari game. Untuk sekarang lagi ngetren Genshin. Yang ribet banget kostum Armor biasanya, masangnya saja bisa sejam," terangnya.

Share
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us