Cegah Penularan TBC, Warga Binaan Lapas Tabanan Jalani Skrining

15 Okt 2025, 19:39 WIB

Ni Ketut Wira Sanjiwani

Warga Binaan Lapas Tabanan Jalani Skrining TBC (Dok. Lapas Tabanan)

Intinya sih...

Lima warga binaan Lapas Tabanan menjalani pemeriksaan lanjutan, dengan hasil menunjukkan gejala positif tetapi X-Ray negatif pada satu orang, dan sebaliknya pada 4 orang lainnya.
Skrining TBC merupakan upaya deteksi dini kemungkinan infeksi TBC di kalangan warga binaan untuk mencegah penularan dan memastikan kondisi kesehatan seluruh warga binaan terpantau.
Lapas Tabanan berkomitmen untuk menjaga kesehatan lingkungan Pemasyarakatan dengan dukungan dari Kemenkes dan berbagai pihak serta memastikan setiap warga binaan mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tabanan, IDN Times - Sebagai bentuk komitmen dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyebaran penyakit menular di lingkungan Pemasyarakatan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tabanan menggelar kegiatan Skrining Active Case Finding (ACF) Tuberkulosis (TBC) Tahun 2025 bagi seluruh warga binaannya pada Rabu (15/10/2025).

Kegiatan yang berlangsung di Aula Candra Prabhawa ini merupakan hasil sinergi antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tabanan, Puskesmas Tabanan III, Global Fund dan Tirta Medical Center. Melalui kolaborasi lintas sektor ini, diharapkan upaya deteksi dini dan pengendalian penyakit TBC dapat berjalan lebih optimal di lingkungan Lapas.

1. Lima orang warga binaan menjalani pemeriksaan lanjutan

Warga Binaan Lapas Tabanan Jalani Skrining TBC (Dok. Lapas Tabanan)

Dokter Lapas Tabanan, Luh Putu Tresnadewi, mengungkapkan hasil dari kegiatan skrining yang dilaksanakan ditemukan satu orang warga binaan dengan gejala positif tetapi pemeriksaan X-Ray negatif. Sementara itu 4 orang warga binaan gejala negatif tetapi hasil X-Ray nya positif.

“Seluruhnya menjalani pemeriksaan Basil Tahan Asam (BTA) dan Tes Cepat Molekuler (TCM) untuk memastikan diagnosis dan tingkat keparahan penyakit dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 5 orang untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Daerah Tabanan,” jelas Tresnadewi, Rabu (15/10/2025)

2. Skrining TBC jadi upaya deteksi dini kemungkinan infeksi TBC di kalangan warga binaan

Warga Binaan Lapas Tabanan Jalani Skrining TBC (Dok. Lapas Tabanan)

Kasubsi Perawatan Lapas Tabanan, I Gede Komang Werdi, menjelaskan bahwa Skrining ACF TBC merupakan upaya deteksi dini terhadap kemungkinan infeksi TBC di kalangan warga binaan.

“Ini langkah mitigasi untuk mencegah penularan dan memastikan kondisi kesehatan seluruh warga binaan tetap terpantau. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh agar tidak ada kasus yang terlewat,” ungkapnya.

3. Lapas Tabanan berkomitmen untuk terus menjaga kesehatan lingkungan Pemasyarakatan

Warga Binaan Lapas Tabanan Jalani Skrining TBC (Dok. Lapas Tabanan)

Kepala Lapas Tabanan, Prawira Hadiwidjojo, memberikan apresiasi terhadap dukungan dari berbagai pihak yang turut berperan dalam kegiatan ini. “Kami berterima kasih kepada Kemenkes dan seluruh jajaran atas kolaborasi yang baik. Pemeriksaan ini bukan hanya bagian dari pencegahan penyakit menular, tetapi juga wujud pemenuhan hak dasar kesehatan bagi setiap warga binaan,” ujarnya.

Melalui kegiatan Skrining ACF TBC ini, Lapas Tabanan berkomitmen untuk terus menjaga kesehatan lingkungan Pemasyarakatan dan memastikan setiap warga binaan mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dan berkelanjutan.