Beranggotakan Pelajar SMP, Kelompok Gaza di Denpasar Dibubarkan

Denpasar, IDN Times – Polisi mengamankan 25 pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Denpasar yang tergabung dalam Kelompok Gaza pada Jumat, 24 Mei 2024. Polisi pun membubarkan kelompok yang diduga akan tawuran itu.
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengaku telah memanggil orangtua masing-masing, kepala sekolah, dan perwakilan Disdikpora Kota Denpasar. Mereka menyanggupi membubarkan Kelompok Gaza.
Polda Bali sedang mengembangkan penyelidikan adanya pesan berantai yang mengandung bahasa mengancam dan menakut-nakuti masyarakat akan keberadaan Kelompok Gaza.
“Kami pastikan situasi keamanan Bali sampai saat ini masih dalam kondisi aman dan kondusif,” ungkapnya pada keterangan pers pada Jumat (31/5/2024).
1.Kelompok Gaza diduga akan tawuran
Polisi sudah memeriksa anggota kelompok ini. Mereka merupakan pelajar dari beberapa SMP di Kota Denpasar, serta memang sering bertemu untuk nongkrong di beberapa lokasi.
"Anak-anak berusia remaja, dan masih bersekolah SMP. Umurnya 13 sampai 15 tahun. Kami sudah melakukan identifikasi," kata Kapolresta Denpasar, Kombes Wisnu Parabowo.
Polres Kota Denpasar mengamankan mereka pekan lalu sekitar pukul 00.30 Wita di Lapangan Lumintang. Saat itu puluhan pelajar tersebut sedang berkumpul, dan janji akan melakukan tawuran dengan kelompok lain. Aksi tersebut kemudian ramai di media sosial.
Wisnu menjelaskan lebih lanjut menegaskan, perlu ada upaya pencegahan dari Satuan Pembinaan Masyarakat untuk menekan angka kenakalan remaja.
"Semua pihak diharapkan turut bertanggungjawab terhadap calon generasi muda Indonesia, terutama pihak orangtua," kata dia.
2. Polisi menyita senjata tajam dari anggota Kelompok Gaza Bali

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Laorens Rajamangapul Heselo menambahkan, polisi belum mencatat tindakan anarki dari Kelompok Gaza tersebut. Meski demikian, aparat menyita senjata tajam berupa katana dan celurit dari salah satu anggota kelompok ini.
"Sampai sekarang ini belum ada suatu tindakan bersifat anarkis. Sampai sekarang ini belum ada," ungkapnya.
3. Polsek Denpasar Utara menggencarkan patroli subuh

Sementara itu, Kapolsek Denpasar Utara, Iptu I Putu Carlos Dolesgit mengatakan, hasil interogasi bahwa pelaku datang ke lokasi untuk karena perselisihan dengan kelompok lain. Dengan kejadian ini pihak Polsek Denpasar Utara gencar melakukan patroli subuh, hingga pemeriksaan penduduk pendatang.
"Tujuan mereka ke sana awalnya mereka ada selisih dengan kelompok lain. Namun hasil, kami di lapangan kami tidak menemukan kelompok lain," ungkapnya.