Mahasiswi Lompat dari Lantai 4 di Jimbaran Bali, Diduga Putus Cinta 

Semoga mendapat tempat yang tenang di sisi-Nya

Badung, IDN Times – Seorang mahasiswi asal Singaraja, Ketut AW (23) ditemukan meninggal dunia dalam kondisi bersimbah darah setelah melompat dari lantai empat sebuah penginapan di daerah Jimbaran, Badung pada Sabtu (28/11/2020) pukul 10.20 Wita. Sebelum melompat, korban sempat terlihat duduk di balkon sambil memegang pisau.

Baca Juga: Motif Pembunuhan Nelayan di Buleleng Terungkap, Sering Minum Bersama 

1. Sebelum kejadian korban mengatakan hanya ingin berjemur

Mahasiswi Lompat dari Lantai 4 di Jimbaran Bali, Diduga Putus Cinta Ilustrasi berjemur_Pixabay/Free-Photos

Kapolsek Kuta Selatan, AKP Yusak Agustinus Sooai mengungkapkan kepada IDN Times bahwa sebelum melompat, korban berada di lantai empat penginapan dan sempat bercerita dengan salah satu tamu yang menginap. Korban bertanya, apakah risiko melompat dari lantai empat itu seseorang bisa mati atau tidak?

“Korban bertanya kalau jatuh dari lantai empat mati apa ngak (tidak) ya? Dan dijawab sama Lalu (saksi yang ditanya) kalau belum ajal, kemungkinan tidak mati dan jadi orang cacat,” jelas AKP Yusak Agustinus Sooai.

Oleh saksi, korban sempat diperingatkan agar tidak melompat. Korban sendiri saat itu mengaku tidak akan melompat, hanya berjemur saja. Kemudian saksi pun pergi turun.

Baca Juga: Polisi di Buleleng Tipu Petani Rp350 Juta, Iming-imingi Kerja Jadi PNS

2. Ditemukan sejumlah luka di tubuh korban

Mahasiswi Lompat dari Lantai 4 di Jimbaran Bali, Diduga Putus Cinta Ilustrasi luka_pixabay.com/counselling

Saksi Lalu Tri Adi Saputra (28) sempat menyuruh korban mundur setelah melihat korban berada di pinggir balkon. Namun korban justru melompat dan jatuh di jalan aspal depan penginapan. Usai jatuh, korban sempat terlihat tidak sadarkan diri dan sekarat.

Korban ditemukan dengan posisi tengkurap menghadap ke timur dan kakinya menekuk. Kening kepala sebelah kanannya lubang, kaki patah, dan kedua telapak kaki lubang.

“Mengalami luka pada bagian kaki dan kepala depan,” ucap AKP Yusak Agustinus Sooai.

Korban kemudian dievakuasi menuju Rumah Sakit Bali Jimbaran dan sesampainya di sana dinyatakan meninggal dunia.

Keterangan saksi Ni Kadek M yang bekerja di lokasi, bahwa korban check in sejak 5 November 2020 sekira pukul 12.00 Wita bersama pacarnya. Pacar korban diketahui check out pada Jumat (20/11/2020).

3. Korban terlihat di atas balkon sambil memegang pisau

Mahasiswi Lompat dari Lantai 4 di Jimbaran Bali, Diduga Putus Cinta Kondisi korban yang melompat dari lantai empat penginapan di Jimbaran (Dok.IDNTimes/Polsek Kuta Selatan)

Sementara itu dari informasi yang diterima IDN Times, saksi lain DM yang tinggal di tempat yang sama dengan korban, mengatakan bahwa sejak 2 minggu korban meninggalkan rumah. Setahu keluarga, korban pamitan menemui bapaknya di Singaraja.

Saksi lain, GS menjelaskan bahwa saat ia membersihkan rumput di gang rumahnya, sebelum kejadian korban terlihat duduk sendirian di lantai empat sambil membawa pisau. Sebelum melompat korban pun ternyata sempat menghubungi sepupunya agar datang ke TKP.

Sementara Kapolsek Kuta Selatan, AKP Yusak Agustinus Sooai yang dikonfirmasi ulang, menyampaikan tidak menemukan barang bukti pisau tersebut.

"Hanya kita ketahui putus cinta," jelasnya.

4. Apabila mengalami depresi disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait

Mahasiswi Lompat dari Lantai 4 di Jimbaran Bali, Diduga Putus Cinta pixabay/HolgersFotografie

Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.

Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:
RSJ Amino Gondohutomo Semarang(024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor(0251) 8324024, 8324025
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta(021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang(0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang(0341) 423444

Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.

Masyarakat Bali juga bisa menghubungi Bali Women Crisis Center (WCC) dengan nomor kontak Ni Nengah Budawati di 082247547611 atau bisa juga ke Ni Ketut Madani Tirtasari ke nomor: 08123682115 apabila memerlukan bantuan hukum maupun konsultasi.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya