Krisis Kepercayaan Publik, Wakapolda Bali Minta Polisi Gak Over Acting

Jika ada pelanggaran, masyarakat bisa melapor ke Unit Propam

Denpasar, IDN Times – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) saat ini sedang menghadapi krisis kepercayaan masyarakat akibat kelalaian dan tindakan yang dilakukan oleh beberapa oknum anggota dalam menjalankan tugas. Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Wakapolda Bali, Brigjen Pol I Ketut Suardana, saat menyambangi Mako Polresta Denpasar, pada Rabu (17/11/2021).

Lalu apa saja strategi yang akan dilakukan Polresta Denpasar dalam menghadapi kondisi ini?

Baca Juga: Oknum Polisi di Bali Aniaya Remaja Hingga Patah Tulang, Berujung Damai

1. Beberapa oknum anggota Polri lalai dalam menjalankan tugas

Krisis Kepercayaan Publik, Wakapolda Bali Minta Polisi Gak Over ActingScreenshot video

Brigjen Pol I Ketut Suardana menyampaikan bahwa saat ini Polri sedang menghadapi krisis kepercayaan masyarakat. Hal itu terjadi karena kelalaian dan tindakan yang dilakukan oleh beberapa oknum anggota Polri dalam menjalankan tugas.

Sebagai anggota Polri, menurutnya harus menyadari agar tidak berbuat arogan di lapangan dan harus tetap memegang prinsip melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat.

Terkait hal ini, Brigjen Pol I Ketut Suardana menyampaikan bahwa Kapolri telah memberikan arahan pelaksanaan mitigasi dan pencegahan terjadinya pelanggaran. Anggota yang terbukti melakukan pelanggaran agar ditindak sesuai aturan yang berlaku.

2. Peran pimpinan sangat penting dalam mencegah pelanggaran

Krisis Kepercayaan Publik, Wakapolda Bali Minta Polisi Gak Over ActingScreenshot Youtube

Dalam upaya mencegah terjadinya pelanggaran, peran pimpinan, dalam hal ini Kapolresta dan unsur pimpinan lainnya, dinilai sangatlah penting. Termasuk mencegah terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh personel saat bertugas melakukan penangkapan.

Menurut Brigjen Pol I Ketut Suardana, saat melakukan penangkapan pelaku tindak kejahatan di lapangan, polisi jangan sampai over acting dengan mengunggah di media sosial, sebelum ada konferensi pers dari pimpinan. “Semoga Polresta Denpasar selalu dicintai masyarakat dan anggotanya tidak melakukan kesalahan yang fatal yang dapat mencoreng citra buruk Polri di mata masyarakat,“ ungkapnya.

3. Polresta Denpasar dianggap jadi barometer pengamanan wilayah

Krisis Kepercayaan Publik, Wakapolda Bali Minta Polisi Gak Over ActingPeringatan tragedi bom Bali ke-19. (IDN Times / Ayu Afria)

Dalam kunjungannya ke Mako Polresta Denpasar, Brigjen Pol I Ketut Suardana didampingi Kabidpropam Polda Bali, KBP Joas Feriko Panjaitan, memberikan pengarahan dan sosialisasi program prioritas Kapolri transformasi menuju Polri yang Presisi, Mitigasi, dan pencegahan kasus kekerasan dan pelanggaran berlebihan yang dilakukan oleh anggota Polri. 

Wakapolda Bali menyebutkan bahwa Polresta Denpasar dan jajaran menjadi barometer pengamanan wilayah dengan pola dan pengelolaan pengamanan yang baik. Personel ditempatkan sesuai dengan tugasnya sehingga Kamtibamas berjalan dengan aman.

Bagi masyarakat yang menemukan anggota Polresta Denpasar melakukan pelanggaran, diimbau agar melapor ke Unit Propam untuk mendapat penanganan sesuai aturan yang berlaku.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya