7 Jenazah Bayi Telantar di RSUP Prof Ngoerah Dikremasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah Denpasar melakukan kremasi jenazah telantar di Krematorium Mumbul, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, selama dua hari pada 4-5 Oktober 2023. Total ada 16 jenazah telantar yang dikremasi selama dua hari itu. Tidak hanya berkewarganegaraan Indonesia, jenazah juga ada yang dari warga negara asing (WNA).
Baca Juga: Kremasi Hewan Secara Hindu, Sudah Tepatkah?
1. Sebanyak tujuh jenazah bayi telantar ikut dikremasi
Direktur Layanan Operasional RSUP Prof Ngoerah, dr I Gusti Lanang Suartana Putra, mengatakan total jenazah telantar yang sudah dibebaskan di RSUP Prof Ngoerah sebanyak 15 jenazah, masing-masing tujuh jenazah bayi, dan delapan jenazah dewasa. Dua dari dari delapan jenazah dewasa itu merupakan merupakan warga Australia.
“Dua berasal dari Australia,” ungkapnya, pada Rabu (4/10/2023).
2. Ada tambahan jenazah telantar WNA
Tambahan satu jenazah WNA telantar yang ikut dikremasi dalam dua hari ini berasal dari RSUP Bali Mandara, yakni warga Jerman. Sehingga secara keseluruhan, total kremasi jenazah telantar pada Oktober 2023 sebanyak 16 jenazah.
“Pada kremasi tahun ini, ada tambahan jenazah dari RSUP Bali Mandara sebanyak satu jenazah (warga Jerman),” katanya.
3. Biaya pembebasan jenazah telantar mencapai Rp2 miliar
Dari keseluruhan jenazah yang dikremasi hari ini, jenazah paling lama telantar adalah tanggal 14 Agustus 2021, dan terbaru pada 25 Maret 2022. Biaya pembebasan perawatan, dan penitipan jenazah itu sendiri mencapai Rp2.386.276.800.