2 Korban Kebakaran Gudang LPG Oplosan di Denpasar Meninggal
![2 Korban Kebakaran Gudang LPG Oplosan di Denpasar Meninggal](https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20240611/whatsapp-image-2024-06-11-at-131613-a7c3e1da76863959067a1a71f9d7976c_600x400.jpeg)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Purwanto, satu dari 18 pasien korban kebakaran Gudang LPG eceran milik CV Bintang Bagus Perkasa di Kota Denpasar meninggal dunia, pada Senin (10/6/2024). Kini, dua korban lagi meninggal dunia di waktu yang berbeda. Korban kedua bernama Edy Herwanto yang meninggal, pada Senin (10/6/2024) di ICU. Korban ketiga, Yudis Aldyanto, meninggal, pada Selasa (11/6/2024).
Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Prof I.G.N.G Ngoerah, dr Affan Priyambodo, menyebutkan rumah sakit (RS) telah merawat 16 orang korban, dan 3 orang di antaranya meninggal dunia.
"Total ada 16 korban luka bakar yang datang ke RSUP Prof Ngoerah. Per jam ini (12.05 Wita) 13 orang masih dirawat, dan 3 orang meninggal dunia," ungkapnya, Selasa (11/6/2024).
Baca Juga: Satu Korban Kebakaran Gudang LPG di Denpasar Meninggal
Baca Juga: Gudang LPG Terbakar di Denpasar Templat Pengoplosan
1. Luka bakar korban yang meninggal sangat luas
Kepala Instalasi Rawat Intensif dan Luka Bakar RSUP Prof IGNG Ngoerah, dr I Putu Kurniyanta, mengatakan ketiga korban meninggal mengalami luka bakar di atas 70 persen.
"Yang menyebabkan meninggalnya itu adalah karena kondisi yang cukup berat. Luka bakarnya lebih dari 70 persen. Itu berat di paru-paru dan jantungnya," jelasnya.
2. Kondisi korban yang masih hidup kritis
Menurut dr I Putu Kurniyanta, kondisi 13 pasien masih kritis dan tidak sadarkan diri. Dua belas pasien di antaranya mendapatkan bantuan alat napas, karena kondisi jalan napas bagian atas bengkak dan menyulitkan proses pernapasan. Satu pasien juga akan segera diberikan bantuan alat napas karena kondisinya labil.
Kondisi secara keseluruhan adalah ledakan mengakibatkan guncangan seluruh sistem di tubuh korbannya. Sehingga membuat luka bakar terlalu luas menyebabkan kulit terkelupas, dan tubuh kehilangan proteksi. Kondisi menyebabkan banyak cairan keluar dari tubuh korban.
"Kami masih berupaya menstabilisasi kondisinya karena memamg luka bakar yang didapat dari semua pasien itu sangat berat," terangnya.
3. Korban mengalami trauma inhalasi cukup berat
Dokter Bedah Plastik RSUP Prof IGNG Ngoerah, dr I Gusti Putu Hendra Sanjaya, mengatakan pasien yang dirawat memiliki derajat luka bakar paling sedikit di atas 30 persen. Yakni di area wajah, dada, tangan, dan kaki. Selain itu, keselamatan pasien saat ini tergantung jalan pernapasannya. Karena diketahui, bahwa trauma inhalasi yang dialami keseluruhan pasien cukup berat.
"Kami melakukan penyesuaian perawatan. Tergantung banyaknya kerusakan dari jalur jalan napas hingga paru-paru," ungkapnya.
Sementara korban meninggal di antaranya Purwanto mengalami luka bakar seluas 74 persen, Yudis Aldyanto seluas 85 persen, dan Edy Herwanto hampir 90 persen.