Staf Admin RSUP Sanglah Positif COVID-19, Sempat Minum Paracetamol
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Seorang staf administrasi perempuan di Laboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar dinyatakan positif COVID-19. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya, Selasa (19/5) lalu. Ia diduga terinfeksi dari luar rumah sakit. Bagaimana kondisi terbarunya?
1. Ia pernah mengeluhkan sakit dan minum paracetamol
Kepala Sub Bagian Humas RSUP Sanglah, I Ketut Dewa Kresna, mengungkapkan Jumat (15/5) ia mengaku sakit dengan gejala demam dan batuk. Sehingga kondisnya drop saat bekerja. Rekannya lalu menyarankan dia untuk melakukan cek kesehatan dan uji swab. Ia mengaku mengonsumsi paracetamol untuk meredakan sakitnya. Hingga kondisinya kembali membaik.
“Ngaku sakit dia. Ngaku demam dan batuk gitu,” kata Dewa Kresna, Rabu (20/5).
Baca Juga: BIMC Siloam Nusa Dua Buka Layanan Drive Thru Rapid Test, Ini Biayanya
2. Kondisinya sempat membaik setelah minum Paracetamol. Tapi kembali drop ketika kerja shift pagi
Dari informasi yang diterima Dewa Kresna, kondisinya sempat membaik setelah minum paracetamol. Demamnya hilang, namun tinggal batuknya saja.
Pada Minggu (17/5), kondisinya kembali drop ketika bekerja shift pagi di Laboratorium. Ia kemudian disarankan ke posko COVID-19 untuk melakukan uji swab. Hasilnya baru diketahui Senin (18/5), dan ia dinyatakan positif terinfeksi COVID-19.
“Informasinya hari ini kondisinya stabil. Syukurnya kepada 54 orang petugas lab dua kali hasil swabnya negatif. Jadi mungkin sekarang ditelusuri ke keluarganya yang bersangkutan,” ungkapnya.
Baca Juga: Bedanya Rapid Test, Swab dan PCR! Lebih Akurat Mana?
3. RSUP Sanglah masih merawat 22 pasien positif COVID-19 di dua ruangan berbeda
Hingga berita ini ditulis, RSUP Sanglah masih merawat 22 pasien terinfeksi COVID-19 di dua ruangan berbeda. Yakni Ruang Mawar sebanyak enam pasien Warga Negara Indonesia (WNI), dan Ruang Nusa Indah sebanyak 16 pasien WNI.