Melihat Kesiapan RS PTN Unud Untuk COVID-19, Andalkan Tenaga Residen

Bantu doa ya guys semoga virus corona berlalu

Badung, IDN Times – Beberapa waktu lalu Gubernur Bali, I Wayan Koster, rapat khusus bersama Rektor Universitas Udayana (Unud) untuk membahas upaya pengadaan rumah sakit khusus penanganan Pasien dalam Pengawasan (PDP) dan positif COVID-19. Hasil pertemuan itu menyepakati dan menunjuk Rumah Sakit PTN Udayana sebagai rumah sakit khusus untuk melaksanakan perawatan, penanganan pasien PDP, dan pasien positif COVID-19.

Akhir Maret 2020 lalu, RS PTN Unud masih dalam tahap persiapan yang diharapkan selesai dalam waktu seminggu atau 7 April 2020 ini. Nah, bagaimana kesiapan RS PTN Unud? Berikut penjelasannya:

1. RS PTN Unud menyatakan sudah siap sebagai rumah sakit khusus penanganan COVID-19 hari ini

Melihat Kesiapan RS PTN Unud Untuk COVID-19, Andalkan Tenaga ResidenIDN Times/Wira Sanjiwani

Kepala Rumah Sakit PTN Unud, Dr Purwa Samatra, saat dihubungi via telepon Selasa (7/4), menyampaikan rumah sakit sudah dalam kondisi siap saat ini. Pada minggu ini, pihak rumah sakit telah menyiapkan 12 kamar isolasi, minggu depan akan kembali menyiapkan 37 kamar isolasi, dan selanjutnya 97 kamar.

“Sudah, sudah siap. Sudah siap kami. Dengan beberapa ruang isolasi dan posko COVID-19,” terangnya.

Persiapan ini dikatakannya akan bertahap. Karena pihak rumah sakit menyiapkan ruang penanganan COVID-19 sebanyak empat lantai.

Baca Juga: Pasien Positif COVID-19 Meningkat, Bali Tambah 7 Rumah Sakit Rujukan

2. Bantuan tenaga medis sudah cukup, dan paramedis dibantu oleh Dinas Kesehatan

Melihat Kesiapan RS PTN Unud Untuk COVID-19, Andalkan Tenaga ResidenIDN Times/Wira Sanjiwani

Lalu bagaimana kesiapan petugas kesehatannya? Menurut Purwa Samatra, tenaga medis atau dokter yang dibutuhkan sudah mencukupi. Yaitu menggunakan residen dari Universitas Udayana, yang kebutuhannya bisa disesuaikan.

Selain tenaga medis residen, RS PTN Unud sebenarnya memiliki 30 orang tenaga medis. Sehingga kebutuhan tenaga medis yang disiapkan untuk menangani pasien COVID-19 dirasa sudah cukup.

“Perawat (Paramedis) dibantu oleh Dinas Kesehatan (Diskes), bahwa 200-an nanti perlu. Besok datang 22 (Orang perawat) tahap pertama,” katanya.

Baca Juga: 8 Cara Mencegah Virus Corona yang Salah Kaprah Menurut Medis

3. Ketersediaan alat bantu pernapasan (Respirator) masih hitungan jari. Sedangkan APD dan masker dalam kategori cukup

Melihat Kesiapan RS PTN Unud Untuk COVID-19, Andalkan Tenaga ResidenIlustrasi tenaga medis dengan APD Lengkap (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Meskipun menyatakan diri siap, tetapi ketersediaan respirator (Alat bantu napas) di RS PTN Unud masih hitungan jari. Yakni sebanyak empat unit dan mendapat tambahan lagi lima unit dari Kementerian Kesehatan RI. Untuk diketahui, satu unit respirator digunakan hanya untuk satu pasien saja.

“Satu alat satu pasien. Itu kalau ada yang gawat. Sementara ini sih belum ada gawat yang kami rawat. Belum. Mudah-mudahan ndak (Tidak). Selama ini baik-baik saja,” ucapnya.

Sedangkan Alat Pelindung Diri (APD) dan masker dikatakannya sudah cukup untuk sementara ini. Karena selalu mendapat suplai dari pemerintah.

Baca Juga: Cerita Sopir Taksi Online Sepi Orderan di Bali: Dedel Duel Mbak!

4. RS PTN Unud telah merawat pasien positif sejak tiga mingguan lalu. Setelah persiapan ini bagaimana penanganan pasiennya?

Melihat Kesiapan RS PTN Unud Untuk COVID-19, Andalkan Tenaga ResidenIDN Times/Candra Irawan

Purwa Samatra mengaku, sudah sejak tiga minggu yang lalu rumah sakit ini menangani pasien COVID-19. Jumlahnya sekitar 15 pasien. Mereka dirawat di tiga ruang isolasi yang sudah ada.

“Tiga masuk, kemudian dua minggu pulang. Masuk lagi satu, ada yang masuk, pulang. Masuk lagi gitu lho,” jelas Purwa Samatra saat ditanya jumlah pasien COVID-19 yang dirawatnya.

Apakah pasien positif yang dirawat di rumah sakit lain akan dipindahkan ke RS PTN Unud? Pihaknya menyatakan tentu tidak. Sebab pasien positif yang sudah dirawat di rumah sakit rujukan lainnya akan tetap dirawat di sana sampai sembuh. Mereka tidak akan dipindahkan ke RS PTN Unud.

RS PTN Unud hanya akan menangani pasien kasus baru positif COVID-19. Lantaran kegiatan pemindahan pasien positif justru berakibat penularan penyakit, dan sangat berisiko kepada petugas yang membawanya.

“Kalau pasien baru, misalnya rumah sakit lain penuh, baru ke PTN,” tandasnya.

Baca Juga: Kisah 5 Warga Bali yang Kreatif Cari Peluang Usaha di Tengah COVID-19

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya