Dua Siswa Korban Keracunan Massal di Buleleng Masih Opname

Sampai saat ini belum diketahui penyebab siswa keracunan

Buleleng, IDN Times - Penyelidikan kasus keracunan massal yang menimpa ratusan siswa SMP Negeri Satu Atap II Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, terus berlanjut.

Hingga hari ini, Senin (6/6/2022), dilaporkan jumlah siswa yang dirawat di rumah sakit, masih tersisa 2 orang. Lalu bagaimana kelanjutan penyelidikan kasus ini?

Baca Juga: 62 Siswa Buleleng Keracunan Nasi Bungkus Masih Rawat Inap

1. Kondisi siswa yang keracunan sudah membaik

Dua Siswa Korban Keracunan Massal di Buleleng Masih OpnameRatusan siswa SMP Negeri Satu Atap II Kubutambahan keracunan. (Dok.IDN Times/Polsek Kubutambahan)

Kasubag Humas Polres Buleleng, AKP I Gede Sumarjaya, menyebutkan hingga Minggu (5/6/2022), ada 62 siswa SMP Negeri Satu Atap II Kubutambahan yang menjalani rawat inap. Namun pada Senin (6/6/2022) pagi, siswa yang dirawat tersisa 2 orang saja.

"Siswa semakin membaik. Hanya 2 orang siswa masih dirawat di RSUD Buleleng," ungkapnya.

Baca Juga: Ratusan Siswa SMP di Buleleng Keracunan saat Acara Perpisahan 

2. Polsek Kubutambahan periksa Kepala Sekolah hingga pemilik warung

Dua Siswa Korban Keracunan Massal di Buleleng Masih OpnameRatusan siswa SMP Negeri Satu Atap II Kubutambahan keracunan. (Dok.IDN Times/Polsek Kubutambahan)

Penyelidikan kasus keracunan massal ini terus berlanjut. Polsek Kubutambahan telah memeriksa 6 orang saksi. Mereka di antaranya beberapa siswa, Kepala Sekolah Komang Rupada, pemesan nasi Gede Eka Yasa, dan pemilik warung Ni Komang Cening. Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng juga melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP)

"Saksi-saksi sudah diperiksa 6 orang, termasuk Kepala Sekolah, pemesan nasi, dan pemilik warung yang menjual nasi dan snack," jelas AKP I Gede Sumarjaya.

3. Makanan diolah sendiri oleh pemilik warung

Dua Siswa Korban Keracunan Massal di Buleleng Masih OpnameRatusan siswa SMP Negeri Satu Atap II Kubutambahan keracunan. (Dok.IDN Times/Polsek Kubutambahan)

AKP Sumarjaya menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui bahwa penjual nasi bungkus menyiapkan makanannya sesuai pesanan. Pemilik warung membuat sendiri makanan tersebut yang berisi sayur, mihun, kacang buncis, wortel, dan telur yang diisi sambal tomat. Selain itu, juga berisi tum daging babi dan ayam goreng. Semuanya kemudian dibungkus untuk dibawa ke sekolah.

Sedangkan untuk snack, pihak sekolah memesan di penjual jajan snack. Diketahui bahwa jajan tersebut juga dibuat sendiri oleh penjualnya dan dibungkus dengan mika. Sejauh ini pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium atas sampel makanan dan muntahan siswa.

"Masih menunggu hasil lab," ungkap AKP Sumarjaya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya