Ditemukan Varian Baru COVID-19, Dinkes Bali Sebut Virulensinya Kuat 

Satu pasien yang dirawat di RSUP Sanglah dinyatakan sembuh 

Denpasar, IDN Times – Varian baru mutasi Virus Corona ditemukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar. Gubernur Bali, I Wayan Koster, melalui rilis tertulisnya pada Selasa (4/5/2021) menyampaikan bahwa varian baru ini ditemukan setelah Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melakukan uji sampel dari dua pasien yang sempat dirawat di RSUP Sanglah.

Menanggapi ditemukannya mutasi baru ini, Dinas Kesehatan Provinsi Bali melakukan penyelidikan epidemologi terhadap pihak-pihak yang kontak erat dengan kedua pasien tersebut. 

Baca Juga: [BREAKING] Pasien Positif COVID-19 dengan Varian Baru Meninggal di RSUP Sanglah

1. Satu pasien dinyatakan meninggal dunia dan satu pasien lainnya berhasil sembuh

Ditemukan Varian Baru COVID-19, Dinkes Bali Sebut Virulensinya Kuat Foto hanya ilustrasi. (IDN Times/Irma Yudistirani)

Wayan Koster didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya, menjelaskan bahwa virus mutasi varian baru dari Afrika Selatan kode B.1.351 telah menginfeksi satu pasien asal Kabupaten Badung. Pasien tersebut diketahui meninggal dunia di RSUP Sanglah. Sedangkan satu pasien lainnya asal Kota Denpasar yang positif COVID-19 dengan varian baru dari Inggris kode B.1.1.7, dinyatakan sudah sembuh.

“Hal ini diketahui setelah beberapa sampel dari orang positif COVID-19 di RSUP Sanglah dilakukan pengujian oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,” jelasnya pada Selasa (4/5/2021).

Menyikapi kondisi ini, Koster menyampaikan akan lebih memperketat protokol kesehatan sebagaimana yang diberlakukan oleh Pemerintah Pusat. Hanya saja, akses transportasi di Bali tidak akan ditutup. Masyarakat juga diimbau untuk menaati pelaksanakan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 07 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Desa/Kelurahan dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali.

Baca Juga: [BREAKING]  Virus Corona Varian Baru Sudah Ditemukan di Bali

2. Koster minta semua kepala daerah dan masyarakat ikut mencegah penyebaran COVID-19

Ditemukan Varian Baru COVID-19, Dinkes Bali Sebut Virulensinya Kuat PKM di Pos 4 masih saja didominasi oleh pelanggaran dengan bepergian tanpa tujuan yang jelas menuju Kota Denpasar. (IDN Times/Ayu Afria)

Koster meminta kepada Bupati, Walikota, Camat, Kepala Desa, Lurah, dan Bendesa Adat se-Bali serta seluruh komponen masyarakat agar terus melakukan upaya serius dengan mengambil langkah secara gotong-royong untuk mencegah penyebaran COVID-19 dan varian baru ini.

“Marilah kita terus memanjatkan doa dengan keyakinan masing-masing memohon kehadapan Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa agar alam Bali beserta Isinya selalu dalam kondisi nyaman, aman, dan damai,” jelasnya.

3. Dinkes lakukan penyelidikan epidemiologi terhadap sejumlah orang yang sempat kontak erat

Ditemukan Varian Baru COVID-19, Dinkes Bali Sebut Virulensinya Kuat Ilustrasi virus corona. IDN Times/Arief Rahmat

Dinas Kesehatan Provinsi Bali saat ini sedang melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap sejumlah orang yang melakukan kontak erat dengan kedua pasien tersebut. Langkah ini untuk menekan potensi risiko penyebarannya. Ketut Suarjaya menyampaikan bahwa semua pihak harus menerapkan disiplin protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi.

“Pasti tidak jauh berbeda kan dengan virus COVID-19 yang ada. Tentu dengan adanya varian baru ini, tentu kita harus berhati-hati. Harus waspada karena virulensinya pasti lebih kuat kan. Lebih cepat, lebih mematikan. Pasti begitu karena dia mutasi,” ungkapnya pada Selasa (4/5/2021).

4. Sampel pasien akan dikirim ke Litbangkes Kementerian Kesehatan

Ditemukan Varian Baru COVID-19, Dinkes Bali Sebut Virulensinya Kuat Ilustrasi. Pengoperasian laboratorium PCR COVID-19. (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Suarjaya juga menjelaskan bahwa apabila ada kasus positif di suatu wilayah dalam kurun waktu satu bulan ini, sampel pasien akan dikirim ke Litbangkes Kementerian Kesehatan. Tujuannya untuk menentukan apakah sudah ada transmisi di daerah tersebut atau belum.

“Ini dalam satu bulan ini. Semua kasus positif dari daerah di mana kasus itu ada (varian baru). Itu akan dikirim ke Litbangkes,” jelasnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya