Diduga Kecewa Soal Asmara, Remaja Perempuan di Kuta Utara Bunuh Diri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times – Seorang remaja perempuan asal Banjar Dinas Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, berinisial NKS (20), ditemukan menggantung di kayu usuk di sebuah rumah di Lingkungan Banjar Taman, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kecamatan Utara, Kabupaten Badung, pada Rabu (21/12/2022), pukul 22.00 Wita.
Korban diduga bunuh diri karena persoalan asmara.
Baca Juga: Mengaku Pemberian Tuhan, 6 WNA Paksa Tempati Vila di Bali
1. Pacar mengakui sebelum kejadian keduanya terlibat pertengkaran
Kasi Humas Polres Badung, Iptu Ketut Sudana, pada Kamis (22/12/2022), mengatakan bahwa pacar korban, Kadek A (24), mengakui adanya pertengkaran dengan korban pada pukul 20.30 Wita. Korban mengaku sudah tidak kuat berhubungan dengan saksi. Selain itu korban sempat mengancam akan bunuh diri dan sudah menunjukkan 3 buah selendang.
“Sempat melakukan ancaman akan bunuh diri namun dianggap bercanda oleh pacarnya karena sudah menjadi kebiasaan setelah bertengkar akan baikan lagi,” ungkapnya
Saksi saat itu melihat korban mengikat seledang di usuk rumah. Saksi yang panik langsung mematikan panggilan video dan berusaha menghubungi saksi lain yang serumah dengan korban melalui pesan messenger. Saksi dari Karangasem langsung menuju ke Lingkungan Taman di Kerobokan Kelod.
"Pak Tolong Cek Komang (korban) karena Hp-nya tidak diangkat.”
2. Korban ditemukan menggantung dengan selendang di usuk rumah
Sementara itu, saksi Gede Subawa kepada petugas menyampaikan bahwa pacar korban menghubunginya pukul 21.00 Wita, sesaat setelah ia sampai dari kegiatan upacara. Saksi Subawa diminta untuk mengecek keadaan korban yang tinggal di lantai atas rumah.
Saksi kemudian menuju lantai atas dan mendapati korban sudah tergantung di kayu usuk rumah. Ia kemudian berusaha menolong korban dengan mengangkat dan melepas tali selendang yang mengikat leher korban.
“Saksi melihat kardus yang melintang di depan pintu kamar, lalu mengetuk pintu dan memanggil korban 3 kali, namun tidak ada jawaban. Saksi lalu berinisiatif untuk membuka pintu kamar yang kebetulan tidak dikunci dan korban dalam keadaan menggantung,” ungkapnya.
3. Korban dinyatakan meninggal dan tidak ditemukan kekerasan
Setelah menolong korban, Subawa memberitahu istrinya, Ni Wayan S bahwa korban melakukan bunuh diri. Ni Wayan mengatakan bahwa sebelum kejadian, ia meminta tolong dan memberikan uang kepada korban sebesar Rp100 ribu untuk membeli obat batuk. Korban diungkap kemudian pergi membeli obat batuk.
Setelah itu, ia meminta korban untuk menutup warungnya dan segera beristirahat. Tak berselang lama ia mendapatkan kabar bahwa korban gantung diri. Saksi sempat memberikan pertolongan Resusitasi Jantung Paru-paru (RJP), namun tidak ada reaksi.
Tim UKL Polsek Kuta Utara dipimpin oleh Kanit Lantas Polsek Kuta Utara, Iptu. I Nyoman Suarjana, datang ke lokasi kejadian dan mengecek kondisi korban pada pukul 22.50 Wita. tak berselang lama, Tim Identifikasi Polres Badung, Briptu Made Wira Hadi Putra tiba di lokasi, tepatnya pukul 23.00 Wita.
“Hasil identifikasi yang dilakukan ditemukan luka jerat pada leher korban dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ungkap Ketut Sudana.
Pukul 00.30 Wita, jasadnya dibawa ke Instalasi Forensik Rumas Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah (RSUP Sanglah).