Fasilitas Hotel untuk Karantina OTG Disetop, Denpasar Buat Skenario 

Pembayaran dari pusat hanya sampai bulan Februari 2021

Denpasar, IDN Times – Pemerintah Daerah Provinsi Bali memutuskan untuk menyetop penyediaan fasilitas hotel untuk karantina orang tanpa gejala (OTG), gelaja ringan (GR) COVID-19, dan tenaga kesehatan (nakes). Pasien OTG-GR terakhir masuk hotel pada Kamis (18/2/2021) lalu dan keluar pada Minggu (28/2/2021) mendatang. 

Diketahui bahwa pembayaran hotel untuk karantina yang dananya bersumber dari Dana Siap Pakai (DSP) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hanya sampai tanggal 28 Februari 2021. Para OTG-GR nantinya akan diarahkan untuk isolasi mandiri di rumah masing-masing dan diawasi ketat oleh Satuan Tugas (Satgas) Gotong Royong (GR).

Bagaimana kesiapan Satgas GR untuk pengawasan isolasi mandiri ini? Berikut hasil wawancara IDN Times.

1. Kota Denpasar lakukan pendampingan melalui Camat

Fasilitas Hotel untuk Karantina OTG Disetop, Denpasar Buat Skenario Pantauan Pos PKM yang berada di Jalan Gunung Salak (IDN Times/Ayu Afria)

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, menggungkapkan perkembangan kasus COVID-19 di Kota Denpasar masih menunjukkan tren yang fluktuatif. Pada Senin (22/2/2021), Kota Denpasar mencatatkan penambahan kasus sembuh COVID-19 sebanyak 142 orang dan kasus terkonfirmasi positif bertambah 129 orang.

Bagi desa atau kelurahan yang mengalami lonjakan kasus, akan mendapat perhatian serius dari Satgas COVID-19 Kota Denpasar lewat pendampingan yang dikoordinir oleh Camat. Mereka menggelar operasi yustisi protokol kesehatan, sosialisasi, dan edukasi berkelanjutan secara rutin dengan menggunakan mobil calling atau door to door, serta melaksanakan penyemprotan disinfektan wilayah secara terpadu.

2. Desa Adat akan melakukan pengawasan kepada masyarakat yang melakukan isolasi mandiri

Fasilitas Hotel untuk Karantina OTG Disetop, Denpasar Buat Skenario PKM di Desa Dangri Kelod, Kecamatan Denpasar Timur fokus kepada pengawasan penduduk pendatang (Dok.IDN Times/Humas Pemkot Denpasar)

Menanggapi soal isolasi mandiri terhadap OTG-GR, I Dewa Gede Rai menyampaikan bahwa Desa Adat akan melakukan pengawasan dan memberikan bantuan sembako kepada masyarakat yang melakukan isolasi mandiri.  

“Ini kan sama seperti sebelumnya. Sebelum ada hotel, kami kan isolasi mandiri namanya. Itu nanti Satgas akan ngecek, apakah di wilayahnya ada yang melakukan isolasi gak? Nanti dia akan mengawasi itu, ada berapa orang di rumah tersebut. Berapa orang yang positif,” jelasnya pada Senin (22/2/2021).

Selain melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap warga yang isolasi mandiri, Satgas juga memastikan kondisi kesehatan pasien. Apabila ada yang bergejala berat, akan dirujuk ke rumah sakit.

3. Kota Denpasar masih mengupayakan hotel untuk isolasi terpusat

Fasilitas Hotel untuk Karantina OTG Disetop, Denpasar Buat Skenario PKM di Pos 4 masih saja didominasi pelanggaran dengan berpergian tanpa tujuan yang jelas menuju Kota Denpasar (IDN Times/Ayu Afria)

Hingga Senin (22/2/2021), jumlah OTG-GR di Kota Denpasar sebanyak 500 orang. Pemerintah Kota Denpasar harus mencari solusi lain akibat dampak dari dihentikannya pendanaan hotel untuk isolasi OTG-GR oleh pusat. Pemerintah Kota Denpasar kini kembali menjajaki dan mencari hotel yang akan digunakan untuk isolasi terpusat.

“Hari ini juga sedang dijajaki oleh kepala BPBD untuk mencari hotel untuk melakukan isolasi,” ungkap I Dewa Gede Rai.

4. Beberapa kabupaten di Bali bahas pendanaan untuk biaya isolasi di hotel

Fasilitas Hotel untuk Karantina OTG Disetop, Denpasar Buat Skenario Operasi Yustisi Satpol PP Kabupaten Badung di Pantai Pererenan (Dok.IDN Times/Satpol PP Kab.Badung)

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya, menyampaikan bahwa beberapa kabupaten di Provinsi Bali telah melakukan rapat untuk menyiapkan anggaran pendanaan isolasi terpusat. Mereka mengupayakan untuk tetap melakukan isolasi di hotel.

“Hanya di Kota Denpasar, jumlahnya paling banyak ini. Masih dipersiapkan skenarionya bagaimana. Jadi kemungkinan apakah terpusat di satu tempat atau di rumah dengan penjagaan dari Satgas Gotong Royong COVID-19 di desa. Kan gitu,” jelasnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya