BMKG Klarifikasi Kabar Kekeringan Panjang dan Potensi El Nino 2020

Jangan gampang panik ya

Denpasar, IDN Times - Pemberitaan di sebuah akun YouTube terkait prediksi Global Warming 2019-2020, yang dikaitkan dengan kekeringan panjang dan potensi El Nino tahun 2020, dikhawatirkan dapat menimbulkan keresahan dan kepanikan masyarakat.

Menanggapi pemberitaan tersebut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan beberapa hal, sebagai berikut:

1. BMKG tidak pernah memprediksi kekeringan panjang bertahun-tahun

BMKG Klarifikasi Kabar Kekeringan Panjang dan Potensi El Nino 2020IDN Times/Daruwaskita

Melalui rilis tertulisnya, BMKG menyampaikan bahwa informasi yang disampaikan tidak benar. Karena BMKG tidak memprediksikan kekeringan panjang bertahun-tahun dan pada tahun 2020 tidak teridentifikasi akan terjadi El Nino kuat. Lembaga NOAA dan NASA (Amerika) serta JAMSTEC (Jepang) memprediksikan hasil yang serupa.

BMKG memprediksikan tidak ada potensi anomali iklim pada tahun 2020, baik di Samudera Pasifik maupun Samudera Hindia yang berdampak pada curah hujan di wilayah Indonesia. Curah hujan akan cenderung sama dengan pola iklim normal (klimatologisnya).

Pun El Nino lemah tahun 2019 telah dinyatakan berakhir pada akhir Juli lalu, dan kondisi netral masih berlanjut hingga akhir tahun 2019.

2. Tahun 2020 nanti diperkirakan tidak ada potensi anomali iklim yang berdampak pada curah hujan di wilayah Indonesia

BMKG Klarifikasi Kabar Kekeringan Panjang dan Potensi El Nino 2020unsplash/rocua18

Menurut keterangan Bagian Hubungan Masyarakat Biro Hukum dan Organisasi BMKG, Dwikorita Karnawati, tahun 2020 nanti diperkirakan tidak ada potensi anomali iklim yang berdampak pada curah hujan di wilayah Indonesia. Curah hujan akan cenderung sama dengan pola iklim normal (Klimatologisnya).

Saat ini di bulan November 2019, sebagian wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. Selanjutnya Musim kemarau umumnya akan dimulai pada bulan April - Mei hingga Oktober 2020. Sedangkan wilayah di dekat ekuator seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Riau, musim kemarau pertama akan dimulai pada Februari-Maret 2020.

“Sehingga tetap perlu diwaspadai untuk potensi kondisi kering, yang dapat berdampak karhutla di awal tahun pada wilayah dekat ekuator tersebut," ujar Dwikorita.

3. BMKG terus melakukan pemutakhiran, masyarakat diimbau jangan termakan isu

BMKG Klarifikasi Kabar Kekeringan Panjang dan Potensi El Nino 2020Ilustrasi hoaks. (IDN Times/Sukma Shakti)

BMKG secara terus menerus memantau perkembangan cuaca, iklim, gempabumi dan tsunami selama 24 jam. Serta menginformasikan kepada masyarakat secara menerus dengan pemutakhiran. Apabila terdeteksi adanya perkembangan fenomena atau gejala anomali, akan segera diinformasikan melalui kanal resmi BMKG.

“Masyarakat dihimbau untuk tidak termakan isu atau hoax dan agar terus mengupdate informasi BMKG melalui kanal resmi; aplikasi android dan iOS Info BMKG, Twitter @infoBMKG dan website BMKG, http://www.bmkg.go.id,” imbaunya.

4. Kondisi cuaca di Bali saat ini, tetap waspadai gelombang tinggi

BMKG Klarifikasi Kabar Kekeringan Panjang dan Potensi El Nino 2020IDN Times/Ayu Afria

Dari keterangan Kepala BMKG Wilayah III Denpasar, M Taufik Gunawan, kondisi cuaca di wilayah Bali saat Selasa (19/11) cerah berawan. Sehu masih berada di kisaran 24–34 derajat celcius, dengan kelembaban udara 50–90 persen. Angin bertiup umumnya dari arah Tenggara–Selatan dengan kecepatan antara 6–34 kilometer per jam. Tinggi gelombang laut juga bisa mencapai dua meter.

“Sebagian wilayah Bali telah memasuki awal musim hujan. Masyarakat agar waspada potensi gelombang tinggi di sekitar Selat Bali bagian Selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian Selatan dan Samudera Hindia Selatan Bali,” pesannya.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya