Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Ribu Warga Tiongkok Berada di Bali, Konjen Minta Bantuan Fasilitas

Konsulat Jenderal (Konjen) Tiongkok di Denpasar, Gou Haodong. (IDN Times/Ayu Afria Ulita)

Denpasar, IDN Times - Konsulat Jenderal (Konjen) Tiongkok di Denpasar, Gou Haodong, menyampaikan ada sekitar lima ribu warga Tiongkok yang berada di Pulau Bali. Jumlah tersebut belum termasuk mereka yang mengantongi visa kerja.

"Kalau dari 5000-an turis Tiongkok itu mereka berasal dari berbagai provinsi. Tapi khususnya untuk dari Provinsi Hubei, menurut data yang kami dapat itu sekitar 200 wisatawan. Mereka di sini tidak ada masalah," jelasnya.

Lalu, bagaimana kondisi kesehatan mereka? Berikut ini ulasannya:

1. Warga Provinsi Hubei yang berada di Bali dalam kondisi sehat

Konsulat Jenderal (Konjen) Tiongkok di Denpasar, Gou Haodong. (IDN Times/Ayu Afria Ulita)

Menurut Gou Haodong, kondisi warga negara Tiongkok yang berada di Bali dalam keadaan sehat. Termasuk sekitar 200 orang asal Provinsi Hubei.

"Kebanyakannya memang dari Wuhan. Warga Wuhan atau warga Provinsi Hubei mereka suka memberi kesan optimis dan suka bepergian ke luar negeri. Mereka juga jago makan pedas," jelasnya saat ditemui di Kantor Konjen Tiongkok Denpasar, Selasa (4/2).

Memang beberapa warga dari Provinsi Hubei di Bali mengalami panas dan demam. Namun tidak terindikasi adanya virus corona. Hal itu dikuatkan dengan hasil tes laboratorium di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar.

Ia juga menjelaskan, rata-rata turis Tiongkok memiliki destinasi favorit di Bali. Seperti Uluwatu, Ubud, Tanah Lot dan lainnya. Mereka rata-rata tinggal di Bali selama tujuh hari.

Hingga saat ini, pihak Konjen belum bisa memastikan adanya penjemputan warga Tiongkok di Bali oleh pemerintahnya. Lantaran mereka yang berada di Bali juga mengubah rute perjalanannya saat akan kembali ke Tiongkok, dan kemungkinan memperpanjang izin tinggal di Indonesia. Sehingga tidak masalah bagi mereka jika ada penutupan penerbangan, yang akan dilakukan Pemerintah Indonesia mulai tanggal 5 Februari 2020 pukul 00.00 waktu setempat.

2. Beberapa warga Tiongkok yang bekerja di PLTU Celukan Bawang pernah menjalani masa karantina

Ilustrasi pembangkit listrik yang dibangun perusahaan Tiongkok di Indonesia. Dok. IDN Times/chec.com.cn

Selain itu, ada lebih dari 200 warga Tiongkok yang bekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Celukan Bawang, Buleleng. Menurut PLTU Gou Haodong, beberapa dari mereka ada yang sempat pulang ke Tiongkok dan telah kembali lagi ke Indonesia. Mereka yang balik lagi ke Indonesia ini harus menjalani karantina selama 15 hari. Diakuinya, memang ada gejala demam dan sebagainya pada waktu itu, namun langsung dibawa ke rumah sakit.

"Kemungkinan di PLTU Celukan Bawang Buleleng. Di sana memang banyak tenaga kerja Tiongkok. Setahu kami yang belakangan ini pulang ke Tiongkok yang sekarang sudah balik ke Indonesia, mereka semuanya harus dikarantina selama 15 hari di rumahnya. Jadi tidak kerja dan tidak melakukan kegiatan apapun dengan tenaga kerja lain di sana" ungkapnya.

3. Pihak Konjen mengaku sudah meminta bantuan ke Pemerintah Provinsi Bali agar warganya dibantu fasilitas

IDN Times/Ayu Afria Ulita

Terkait adanya warga Tiongkok yang memilih bertahan di Bali untuk sementara waktu dan terkendala dengan izin tinggalnya, Konjen telah meminta secara khusus kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali agar dibantu fasilitasnya.

"Kami berharap imigrasi Bali atau Indonesia nanti juga memberi fasilitas kepada turis Tiongkok yang ada di sini. Nanti kalau overstay karena kebijakan pemerintah Indonesia," ujarnya.

Pun banyak pihak hotel di Bali akan memberi layanan yang layak bagi turis Tiongkok selama berada di Bali.

Share
Topics
Editorial Team
Ayu Afria Ulita Ermalia
EditorAyu Afria Ulita Ermalia
Follow Us