Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Angan Pemijat Tuna Netra di Bali Ciptakan Lapangan Kerja

Agus Diana Putra tengah memijat pasiennya. (IDN Times/Yuko Utami)

Denpasar, IDN Times - Selama tujuh tahun, Agus Diana Putra konsisten melangsungkan usaha kecil pijat tuna netra. Tempat pijat bernama Bali Usada Refleksi dan Pijat Urat Syaraf ini berlokasi di Jalan Tukad Irawadi Gang 18 X Nomor 1, Kelurahan Panjer, Kota Denpasar.

Ruangan praktik pijatnya tergolong sederhana, ada dua kasur untuk para pasien. Meskipun demikian, ruangannya bersih dan nyaman. Tak heran ulasannya di Google Review sebesar 4,8 dari 5 bintang. Berikut kisah lelaki yang karib disapa Agus ini dalam memulai usaha pijatnya.

1. Berawal dari sang ayah dan hobi

Agus mengisahkan awal mula praktik pijat refleksinya. (IDN Times/Yuko Utami)

Sebelum membuka praktik pijat di Denpasar, Agus membersamai usaha praktik pijat sang ayah di Kabupaten Gianyar pada tahun 2015. Teori dan praktik memijat yang baik dan benar didapatkan Agus dari ayah serta bangku sekolah. Selepas lulus kuliah, Agus mencoba peruntungan dari hobinya memijat dengan membuka praktik pijat di Denpasar. 

Praktik pijatnya dibuka tahun 2017, momen itu beriringan saat Agus diterima sebagai guru honorer di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Denpasar. Gajinya sebagai guru honorer saat itu hanya Rp300-400 ribu per bulan. Besaran upah yang tak seberapa itu juga menjadi motivasinya untuk membuka praktik pijat.

Ingin berkembang bersama dengan penyandang tuna netra lainnya, Agus mencari terapis tuna netra lainnya. Karena kesungguhannya agar tidak mengecewakan pelanggan, Agus harus mencoba sendiri tekanan pijat para terapis.

“Karena saya diawali dari hobi, dipijat, jadi saya harus mencoba dulu. Apakah tekanannya tepat, kemudian power-nya bagaimana,” ujar Agus saat ditemui pada Senin, 30 Desember 2024.

Melalui percobaan itu, kini ada tiga terapis tambahan dengan formasi satu laki-laki dan dua terapis perempuan. Totalnya ada empat orang terapis, termasuk Agus. Ketika merasakan kekuatan dan tekanan pijatnya tepat, lalu terapis sopan santun, Agus segera merekrut.

“Dulu terapis kita sudah dapat pelatihan ada lulusan SLBN 1 Denpasar dan PSBN Mahatmia,” jelas Agus.

Agus dan terapis laki-laki lainnya bernama Diki, dalam kondisi buta total. Sedangkan dya terapis perempuan, Novi dan Eka, dalam kondisi pengelihatan low vision.

“Saya gak berani menempatkan terapis asal comot. Keunggulan kita kualitas meskipun tempatnya sederhana. Pasien kita dari Kota Denpasar, luar kota juga Tababan, Buleleng, Gianyar,” kata dia.

2. Tarif pelayanan pijat tuna netra

Beberapa minyak untuk pijat. (IDN Times/Yuko Utami)

Ia melayani sejumlah terapi pijat seperti sport massage untuk cedera pascaolahraga, shiatsu, pijat refleksi dan relaksasi, serta penanganan keseleo, saraf kejepit, hingga stroke ringan.

“Kami juga menyediakan layanan panggilan, ada tarif khusus menyesuaikan dengan jarak. Sebab seluruh terapis adalah tunanetra, sehingga harus naik kendaraan ojek online,” ucap Agus.

Ia mematok tarif Rp120 ribu untuk pijat di tempat dengan durasi satu jam. Durasi satu setengah jam Rp150 ribu, dan durasi dua jam sebesar Rp200 ribu.

Agus dan terapis lainnya menerima berbagai macam keluhan pasien. Keluhan itu seperti syaraf kejepit yang diakibatkan sering duduk dan mengangkat barang berat, kaku pada bahu dan leher, hingga keseleo. Keluhan lainnya yang kerap diterima adalah badan pegal karena lama tidak dipijat, menyebabkan stamina cepat melemah. 

Suka dan duka mewarnai perjalanan usaha pijatnya. Sebagian besar pasien menjadi pelanggan yang kerap datang kembali untuk menerima terapi. Para pasien sebagian besar juga memberikan ulasan positif di Google Maps. Rata-rata menyukai tekanan, kekuatan pijat, dan keramahan dari para terapis.

3. Harapan di masa mendatang, ciptakan lapangan kerja

Lokasi layanan pijat Bali Usada Refleksi dan Pijat Urat Syaraf. (IDN Times/Yuko Utami)

Jika ingin merasakan layanan pijat tuna netra ini, ada janji temu yang dapat dibuat. Namun, jika ingin langsung datang ke lokasi, praktik pijat tuna netra Bali Usada Refleksi dan Pijat Urat Syaraf dibuka pukul 10.00 Wita dan tutup pukul 22.00 Wita. 

Tujuh tahun mempertahankan layanan pijat tuna netra ini bukan hal yang mudah. Meskipun demikian, Agus menyimpan angan agar usahanya senantiasa berkembang.

“Mudah-mudahan bisa membuka tempat pijat di rumah sendiri, mudah-mudahan ada jalan punya rumah di denpasar agar bisa menampung lebih banyak pekerja disabilitas yang bisa kita salurkan tenaganya,” kata Agus.

Share
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us