Anak SD di Denpasar Dilatih Merakit Drone dari Tusuk Satai

Denpasar, IDN Times - Fab Lab Bali dan Cast Foundation menyelenggarakan workshop Merakit Drone Mini Dengan Tusuk Sate untuk anak-anak di Banjar Dukuh, Kelurahan Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan belum lama ini. Tokoh Maker Movement dari Bali sekaligus Lead Mentor pada workshop ini, Duwi Arsana, mengatakan selain belajar merakit rangka dan sistem penggerak drone secara manual, anak-anak juga diajak untuk berpikir kreatif tentang inovasi bahan ramah lingkungan dan penerapan teknologi sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
"Diikuti oleh 14 anak-anak SD di lingkungan Banjar Dukuh Serangan. Mereka dibagi dalam tiga kelompok," terangnya.
1. Perlunya anak-anak mendapatkan keterampilan teknologi dasar

Menurut Duwi, konsep workshop ini adalah membangun keterampilan dasar dalam merakit dan memahami prinsip aerodinamika, serta elektronik melalui pembuatan drone mini berbahan tusuk satai dan komponen sederhana. Proyek ini mendukung pengembangan keterampilan teknologi dasar, sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan bahan daur ulang dan inovasi ramah lingkungan.
"Anak-anak peserta workshop sangat menikmati proses belajar bersama kakak-kakak dari Fab Lab Bali juga," kata Duwi.
2. Antusiasme program serupa dan sesuatu yang baru

Ia dan timnya sudah terbiasa memberikan berbagai pelatihan pengenalan teknologi, dan maker-education untuk anak-anak. Menurutnya, respon anak-anak menunjukkan ketertarikan dengan materi tersebut. Merakit Drone Mini Dengan Tusuk Sate menjadi sesuatu yang baru buat mereka.
"Mereka berharapnya bisa mengikuti workshop seperti ini lagi di Banjar Dukuh mereka di Kelurahan Serangan," ungkapnya.
3. Bekal teknologi masa depan yang ramah lingkungan

Sementara itu, Fab Lab Bali dan Cast Foundation merancang workshop ini dengan beberapa tujuan, di antaranya membuka wawasan anak-anak tentang berbagai sumber energi yang bisa mereka pelajari dan kembangkan di sekitar mereka. Mengenalkan konsep dasar aerodinamika dan elektronik kepada anak-anak SD kelas 1–4 melalui kegiatan merakit drone mini berbahan tusuk satai dan komponen sederhana.
Selanjutnya juga mendorong eksplorasi inovasi bahan ramah lingkungan dan kreativitas dalam membangun perangkat teknologi sederhana. Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya penggunaan bahan daur ulang dan inovasi ramah lingkungan dalam pengembangan teknologi masa depan. Mengembangkan kemampuan kerja sama, kreativitas, dan rasa ingin tahu terhadap dunia sains dan teknologi melalui kegiatan praktis dan menyenangkan. Hingga memberikan pengalaman untuk memahami konsep propeller yang menggerakkan angin sebagai contoh energi yang dapat menggerakkan suatu alat.