Anak-anak Difabel di Bali Ingin Ikut Dilibatkan dalam Kegiatan Publik

Badung, IDN Times - Tujuh puluh anak tuna rungu dan autis dari Sekolah Luar Biasa (SLB) 2 Denpasar dan SLB 3 Denpasar mengikuti kegiatan pelepasan 70 ekor tukik di Pantai Berawa, Kabupaten Badung, pada Sabtu (5/11/2022) lalu.
Kegiatan ini dilakukan serangkaian untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup. Mereka bersama-sama membersihkan pantai dengan mengumpulkan sampah dan melepaskan tukik.
1.Pelibatan difabel dalam kegiatan publik di Bali masih kurang

Ketua Yayasan KitaOneUs Indonesia Inklusi, Maria Ulfah, mengungkapkan bahwa pelibatan puluhan anak difabel ini sebagai bentuk kepedulian. Harapannya para difabel ini juga merasakan kesenangan dan ikut terlibat dalam kegiatan publik.
Dengan pelibatan para difabel dalam kegiatan publik ini, ia berharap agar Indonesia bisa lebih inklusi. Ke depannya lebih banyak melibatkan anak-anak difabel dari segala aspek. Menurutnya selama ini jarang kegiatan publik di Bali melibatkan anak-anak difabel.
“Supaya anak-anak juga bisa dapat hiburan. Karena kan mereka rata-rata dari perekonomian midlle-low ya. Dari menengah ke bawah, mereka jarang dapat hiburan. Mungkin mereka belum pernah sama sekali dilibatkan dalam hal-hal seperti ini,” jelasnya.
2.Pemerintah Provinsi Bali mengaku telah memberikan ruang

Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Provinsi Bali, Gede Indra, meminta semua pihak memiliki komitmen bersama sesuai dengan amanat Undang-Undang. Termasuk dengan melibatkan anak-anak difabel dalam kegiatan pelestarian alam, kebersihan, dan beberapa hal lainnya.
Gede Indra mengaku Pemerintah Provinsi Bali maupun sektor swasta telah memberikan perhatian dan ruang bagi difabel untuk bekerja. Komitmen memberikan ruang bagi mereka ini harus menjadi komitmen semua pihak, sehingga hak-hak difabel dapat terpenuhi sebagaimana masyarakat lainnya.
“Amanat Undang-Undang kan ada itu, bahwa memberikan perlakukan yang sama. Termasuk yang difabel di sektor pekerjaan, di lingkungan juga. Kita harus memberikan dukungan, saya kira komitmen seperti ini mereka akan senang dilibatkan,” ungkapnya.
3.Dukungan untuk memberikan ruang bagi difabel

Sebagaimana anak-anak lainnya, anak-anak difabel juga bisa terlibat untuk menjaga lingkungan. Director and Chief Legal & Compliance Officer Manulife Indonesia, Apriliani Siregar, mengungkapkan pihaknya berkomitmen berbagi kemanusiaan sehingga fokus dengan anak-anak dengan kebutuhan khusus.
“Kami ingin memberikan tempat yang aman. Ingin mereka (anak-anak difabel) merasa punya tempat di lingkungan untuk berkarya,” jelasnya.