115 Objek di Tabanan Masuk Tahap Verifikasi Sebagai Cagar Budaya
Mantap nih. Semoga semakin banyak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tabanan, IDN Times - Kabupaten Tabanan memiliki enam pura yang dinyatakan sebagai cagar budaya peringkat kabupaten/kota. Yaitu Pura Luhur Batukau, Pura Luhur Tamba Waras, Pura Luhur Muncak Sari, Pura Luhur Besi Kalung, Pura Luhur Petali, dan Pura Luhur Sekartaji.
Kepala Dinas Kebudayaan Tabanan, IGN Supanji, pada 15 Februari 2021 lalu menyebutkan ada beberapa kriteria supaya benda, bangunan, atau struktur dapat diusulkan sebagai benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, atau struktur cagar budaya. Berikut ini di antaranya:
- Berusia 50 tahun atau lebih
- Mewakili masa gaya paling singkat berusia 50 tahun
- Memiliki arti khusus bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan
- Memiliki nilai budaya bagi penguatan kepribadian bangsa.
Tetapi ternyata Tabanan yang dijuluki sebagai lumbung berasnya Bali ini memiliki banyak objek yang bisa menjadi cagar budaya. Adapun 365 objek telah masuk dalam daftar dugaan, dan sekitar 115 objek masuk dalam tahap verifikasi.
Baca Juga: Sejarah 6 Pura di Tabanan yang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
Baca Juga: 64 Budaya Bali Jadi Warisan Budaya Tak Benda Selama 7 Tahun
1. Objek bangunan dan lainnya di Tabanan berpotensi sebagai cagar budaya semenjak terbentuknya Tim Ahli Cagar Budaya pada tahun 2019
Kepala Dinas Kebudayaan Tabanan, I Gusti Ngurah Supanji, yang didampingi oleh Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan dan Tradisi, Anak Agung Sagung Mas Anggraini, beberapa waktu lalu mengatakan jumlah objek yang masuk dalam dugaan maupun verifikasi cagar budaya di Kabupaten Tabanan mulai mengalami peningkatan sejak terbentuknya Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) pada tahun 2019 lalu.
"Karena sebagai salah satu syarat penentuan cagar budaya peringkat kabupaten adalah memiliki TACB. Saat ini masih ada 365 objek terduga cagar budaya dan 115 objek yang masuk dalam proses verifikasi," ujar Supanji.