TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fenomena Bule Jadi Pengedar Narkoba Jika Kehabisan Uang di Bali

Nekat juga ya ternyata

IDN Times/Irma Yudistirani

Denpasar, IDN Times - Satuan Reserse Narkoba (Sat Resnarkoba) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar bersama Satuan Petugas (Satgas) Counter Transnational and Organized Crime (CTOC) Kepolisian Daerah (Polda) Bali, berhasil menangkap pria warga negara asing (WNA) asal Rusia, Andrew Ayer (31), di Shisa Cafe, Kuta, Selasa (1/10) pukul 22.00 Wita. Ia membawa enam paket hasish seberat 521,11 gram di dalam tasnya, dan ditangkap saat menunggu pelanggannya.

Hasil tangkapan ini menambah daftar WNA yang mengedarkan narkotika di Pulau Dewata.

1. WNA yang paling banyak jadi pengedar narkotika di Bali berasal dari Negara Australia dan Rusia

IDN Times/Muhammad Khadafi

Kepala Satuan Reserse Narkoba (Kasatresnarkoba) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Denpasar, AKP Mikael Hutabarat, menyampaikan sejak bulan Januari sampai Oktober 2019, sudah ada 25 WNA yang berhasil ditangkap karena mengedarkan narkotika di Bali. Mereka paling banyak berasal dari Negara Australia dan Rusia.

"Kalau orang asing sudah 25 (yang tertangkap) mulai Januari sampai sekarang, dan paling banyak Australia dan Rusia. Kalau India, Vietnam, Ukraina itu jarang, yang paling sering Australia dan Rusia," kata Mikael di Mapolresta Denpasar, Selasa (8/10) sore.

2. Alasan WNA jadi pengedar narkotika di Bali

IDN Times/Muhammad Khadafi

Mikael mengungkapkan, motif WNA jadi pengedar narkotika adalah karena kehabisan uang selama di Bali. Sehingga mereka nekat menjual barang tersebut.

"Sekarang kan dia banyak berlibur ke sini, kehabisan uang. Nah, di Bali ini kan ada jaringan orang asing. Apabila dia kehabisan, dia bisa jual ke sesama warga negara asing. Jadi uang dapat untuk kebutuhan di sini," ungkapnya.

Baca Juga: Fenomena Turis Asing Kehabisan Uang di Bali, Siapa Bertanggung Jawab?

Berita Terkini Lainnya