Fenomena Turis Asing Kehabisan Uang di Bali, Siapa Bertanggung Jawab?

Turis asing ada yang nekat juga ya ternyata

Denpasar, IDN Times - Baru-baru ini pengunjung di Pantai Sanur dihebohkan oleh seorang pria turis asing yang berbuat di luar nalar. Ia telanjang bulat, Jumat (28/6) lalu. Warga yang melihatnya langsung melapor ke pihak kepolisian Denpasar Selatan. Akhirnya turis tersebut diberikan pakaian.

Saat dimintai keterangan, turis asing ini tak ingat di mana ia tinggal dan siapa namanya. Namun dari logat bahasanya, ia diduga berasal dari Australia. Oleh pihak kepolisian, turis asing ini diserahkan ke Konsulat Jenderal Australia. Dari informasi yang diterima, ia sudah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa di Bangli.

"Oh, itu orang gila. Kita serahkan ke Konsulat Australia dan diserahkan ke Bangli (RSJ). Tak ada (Identitas) karena dia tidak bisa diajak bicara dan nginap di mana tidak tahu. Telanjang bulat dan stres berat," kata Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Nyoman Wirajaya saat dihubungi Kamis (4/7) sore.

Ini bukan yang pertama. Seorang turis asing pernah terekam mengais-ngais makanan dari tong sampah di sekitaran Pantai Sanur, Denpasar. Video tersebut diunggah oleh pemilik akun Facebook bernama Dwikayanthi Pudja, Sabtu (20/10) tahun 2018 lalu. Ia bernama Toto, seorang backpacker berkebangsaan Bulgaria.

Ia mengakui jika memang mengambil makanan di tempat sampah karena sebuah pilihan. Ia tidak punya uang. Ia hanya memiliki uang untuk membeli tiket pesawat dari negara ke negara yang lain.

"Saya sudah melakukan ini selama setahun," katanya saat dihampiri IDN Times di Sanur kala itu.

Tak perlu dipungkiri Bali merupakan magnet bagi wisatawan asing. Tapi sayangnya, ada saja di antara para turis asing yang ke Bali tidak membawa bekal cukup uang, tidak bisa pulang ke negaranya, stres, hingga mengemis di Bali. Lalu, tanggung jawab siapakah ini?

1. Turis asing yang telantar, kehabisan uang dan lainnya akan jadi tanggung jawab kedutaan masing-masing

Fenomena Turis Asing Kehabisan Uang di Bali, Siapa Bertanggung Jawab?IDN Times/Imam Rosidin

Kepala bidang intelijen dan penindakan keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I TPI Ngurah Rai, Setyo Budiwardoyo, mengatakan turis asing yang telantar, kehabisan uang dan lainnya, akan diserahkan ke kedutaannya masing-masing. Kedutaan besar inilah yang diminta untuk melindungi warganya sendiri. Setelah itu, pihak kedutaan tersebut akan menghubungi keluarganya yang berada di negara asal.

"Kalau di imigrasi sudah ketahuan identitasnya negaranya, iya kita kirimkan ke kedutaannya. Atau perintahkan untuk kedutaan meminta perlindungan karena tidak bisa pulang. Karena itu kewajiban negaranya untuk melindungi warga negara yang telantar atau apa di sini atau terkena masalah apapun biasanya kedutaannya yang ada di Bali," kata dia saat dihubungi IDN Times via WhatsApp.

Baca Juga: Diduga Depresi, Bule Amerika Lompat Bersama Bayi 2 Bulan di Sanur

2. Turis asing yang kehabisan uang ditampung di imigrasi. Mereka akan mendapatkan makan dan kesehatan selama di imigrasi. Namun itu seharusnya jadi tanggung jawab kedutaan

Fenomena Turis Asing Kehabisan Uang di Bali, Siapa Bertanggung Jawab?IDN Times/Imam Rosidin

Setyo menjelaskan untuk biaya pemulangan tersebut, pihak imigrasi tidak akan bertanggung jawab. Justru pihak kedutaan yang harus menghubungi keluarganya untuk membiayai keseharian turis asing tersebut selama di Indonesia, termasuk ongkos pulangnya.

"Ketika ada warga yang gembel atau minta dipulangkan, atau saya minta ditahan di sini (Imigrasi) biar bisa makan ada tempat tinggal, yang model-model seperti ini biasanya saya kirimkan ke kedutaan. Ini lho ada warga negara yang gak punya duit di sini dan tinggal sekian lama. Dan minta hubungi dulu keluarganya. Ini orangnya tampung dulu di situ (Kedutaan) karena ketika saya menampungnya, saya harus memberikan makan dan kesehatannya harus diperhatikan itu buat saya dengan sengaja begitu. Saya tidak mau," ungkapnya.

3. Lalu, apa saja yang jadi tanggung jawab imigrasi?

Fenomena Turis Asing Kehabisan Uang di Bali, Siapa Bertanggung Jawab?IDN Times/Imam Rosidin

Setyo menambahkan, ada beberapa kasus yang memang menjadi tanggung jawab imigrasi. Di antaranya pelanggaran seperti over stay atau masa izin tinggal habis, dan turis asing yang baru keluar dari Lembaga Permasyarakatan (LP). Mereka akan ditampung dulu di detensi (Penahanan) Imigrasi sambil menunggu kepulangannya.

"Biasanya yang pelanggaran keimigrasian misalnya dia izin tinggalnya sudah habis over stay dan kita masukan ke sini (Detensi) sambil menunggu pemulangannya. Kedua, orang asing yang bebas lembaga pemasyarakatan itu begitu bebas keluar langsung kita jemput, langsung kita berikan berita acara dan masuk ke detensi," ungkapnya.

4. Bangladesh termasuk Negara tertinggi yang dipulangkan oleh Imigrasi Ngurah Rai

Fenomena Turis Asing Kehabisan Uang di Bali, Siapa Bertanggung Jawab?Youtube.com/Dhaka

Dari data yang dihimpun pada Januari hingga Juni 2019, ada sekitar 64 WNA yang dipulangkan ke negaranya atau ditangani oleh Imigrasi Ngurah Rai. Pelanggaran terbanyak karena penyalahgunaan izin tinggal sebanyak 22 orang, over stay 22 orang, tidak taat perundang-undangan 5 orang, dan sisanya bebas dari Lembaga Pemasyarakatan.

Sementara berdasarkan Negara, Bangladesh menjadi yang tertinggi dengan jumlah warganya sebanyak 17 orang, disusul Uganda 8 orang, Australia 7 orang, Rusia 5 orang, Aljazair dan Inggris masing-masing 3 orang. Lalu ada Prancis, India, Amerika Serikat, dan Thailand masing-masing 2 orang. Selebihnya adalah Malaysia, Maroko, Mesir, Chili, Madagaskar, Italia, Kanada, Srilanka, Belanda, Pantai Gading, Swedia, Ukraina hingga Sierra Leone masing-masing satu orang.

Baca Juga: Terjadi Lagi! Petugas Tangkap 4 WNA Bulgaria Lakukan Skimming di Bali

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya