Cerita Gubernur Bali Marah & JK Kaget Melihat Kondisi Reklamasi Benoa
Apakah reklamasi Pelabuhan Benoa akan berhenti?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN, Times - Gubernur Bali, I Wayan Koster, beberapa waktu lalu menyebutkan kalau 17 hektare eksosistem hutan bakau (Mangrove) di areal proyek reklamasi Pelabuhan Benoa hancur. Untuk itu ia secara resmi meminta kepada PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III supaya menghentikan reklamasinya di area seluas 85 hektare tersebut.
Koster sendiri berujar mengapa baru dilakukan sekarang, karena proyek tersebut terjadi saat dirinya belum menjabat sebagai Gubernur Bali. Ke depan, ia meminta proyek apapun jika merusak lingkungan agar dikaji ulang.
"Karena dari dulu ini barangnya (Reklamasi) dan bikinnya sebelum saya," ungkap Koster, Minggu (25/8) lalu.
"Kalau bertentangan tidak, kalau merusak alam, iya tidak cocok. (Kerugian) belum dihitung. Pokoknya pemandangan (Kawasan Benoa) jadi jelek saja. Kalau pariwisata di tempat lain, tidak boleh merusak lingkungan," imbuhnya.
Gubernur Koster lalu menceritakan bagaimana awal mulanya permintaan penghentian reklamasi di kawasan Pelabuhan Benoa yang dilakukan oleh pihak Pelindo lll tersebut.
Baca Juga: 5 Alasan Reklamasi Pelabuhan Benoa Harus Dihentikan Versi Tokoh Bali
1. Cerita Gubernur Koster saat melapor ke Wapres JK
Saat mendampingi Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (Kalla) dalam acara Harteknas di Denpasar, tanggal 28 Agustus 2019 lalu, Koster sempat menunjukkan kawasan yang direklamasi. Dari cerita Koster, ia menyebut JK kaget hingga langsung menelepon Direktur Pelindo lll.
"Saya lapor kepada beliau (JK), saya lagi marah pada Pelindo karena dia tidak tertib menjalankan reklamasi akibatnya mangrove mati. Selesai acara balik lagi nganter ke Bandara Ngurah Rai, di mobil saya tunjukkan yang dikirim sebelahnya (Restoran) Akame. Beliau (JK) kaget kok jadi begini. Itu komentarnya Bapak Wapres," kata Koster di Denpasar, Senin (2/9).
"Jadi beliau (JK) langsung menanyakan, siapa yang melaksanakannya. Beliau langsung telpon Dirut (Pelindo) langsung dan (Dirut) Pelindo langsung mengakui kesalahannya serta minta maaf. Pelindo memerintahkan Dirut untuk menghadap saya 28 Agustus sore, beliau (Dirut Pelindo lll) menghadap saya," cerita Koster.
Baca Juga: Proyek Reklamasi Benoa Berjalan 88 Persen, Pelindo: Kami Pelajari Dulu