Mau Sembahyang? Nelayan di Serangan Siapkan 10 Jukung ke Pura Sakenan
Selamat hari raya Kuningan ya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times - Pulau Serangan dulunya adalah sebuah kelurahan di Kecamatan Denpasar yang terpisah dari Pulau Bali. Setiap kali mau upacara atau persembahyangan ke Pura Sakenan di Serangan, para pemedek harus menyeberangi laut dengan menaiki jukung (Perahu kecil) terlebih dahulu.
Namun pada tahun 1996, proyek reklamasi membuat Serangan menyatu dengan Pulau Bali. Saat itulah warga Serangan tak lagi membutuhkan jukung atau perahu tradisional untuk menyeberang.
Tapi kini para nelayan di sana ingin mengembalikan memori tersebut. Mereka mau 'menghidupkan' kembali fungsi jukungnya untuk mengantar para pemedek ke Pura Sakenan.
Baca Juga: Menguak Makna: Kenapa Harus Pasang Penjor & Potong Babi Tiap Galungan?
1. Para nelayan menyiapkan 10 jukung
Upacara Kuningan diadakan Pura Sakenan di Serangan, Sabtu (5/1). Kebanyakan masyarakat Denpasar memilih sembahyang atau nangkil di pura tersebut.
Untuk itu kelompok nelayan Pulau Serangan akan menyediakan 10 jukung bagi pemedek atau umat Hindu yang ingin sembahyang ke Pura Sakenan. Ini merupakan pertama kalinya mencetuskan ide tersebut sejak pulau Serangan tersambung dengan daratan utama.
"Sejak direklamasi memang perahu-perahu tradisional tak lagi beroperasi untuk menyeberangkan penduduk. Jadi nelayan fokus unuk mencari ikan," kata Wayan Budiarta, perwakilan kelompok Nelayan Taman Segara Sesetan, Jumat (4/1).