Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Denpasar, IDN Times - Sekitar 1200 orang pendukung Joko Widodo-Ma'aruf Amin memadati Desa Budaya Kertalangu, Denpasar, Minggu (17/2) malam. Mereka datang dalam rangka menyaksikan debat Capres yang bertema energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup. Seperti apa kondisinya?
Baca Juga: 9 Cara Mengatur Uang Biar Tak Melarat di Akhir Bulan, Buat Perantau!
1. Dihadiri mahasiswa, dosen hingga profesor di Bali yang bukan ASN
Kepala Tim Kemenangan Daerah (TKD) Bali, IGN Kesuma Alit Kelakan, mengatakan menyaksikan nobar debat semacam ini sangat penting bagi para pendukungnya dan masyarakat umum. Menurutnya, diperkirakan yang hadir 1200 orang dari kalangan mahasiswa dan dosen-dosen di Bali yang bukan Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Kemarin kami juga ada forum intelektual lain, ada profesor-profesor juga. Kami berharap forum ini dikembangkan ke kalangan intelektual lain," katanya di sela-sela nobar.
Baca Juga: Jubir BPD Bali Menyebut Prabowo Lebih Sabar
2. Kelakan menyinggung soal Remisi Susrama
Dok.IDN Times/Solidaritas Jurnalis Bali Ia melanjutkan, nobar debat juga bagian dari demokrasi partisipatoris. Menurutnya, ini penting untuk mengedukasi masyarakat yang calonnya sedang memaparkan visi misinya.
Sementara terkait tema target suaranya, Kelakan masih sangat optimis bakal meraih 80 persen suara di Bali. Ia juga yakin keputusan remisi kepada I Nyoman Susrama tak berpengaruh terhadap suara Jokowi di Bali.
"Berdampak tapi tak signifikan, ketika ada isu-isu kami di daerah berusaha untuk menjelaskan. Salah satunya remisi itu pemilih kaget saja namun kan langsung dicabut. Jadi, tak mempengaruhi target," jelasnya.
3. Debat Pilpres 2019 dimanfaatkan untuk deklarasi forum intelektual muda di Bali
Dalam nobar tersebut juga dilakukan deklarasi forum intelektual untuk Jokowi. Forum ini merupakan para intelektual dan intelektual muda dari seluruh Bali yang mempunyai visi sama dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Terutama dalam rangkaian Pilpres 2019. Kami sebagai kaum intelektual dan setelah melakukan analisis kami menganggap diantar dua calon itu kami menganggap calon yang nomor 1 memberikan prospek yang lebih bagus terhadap bangsa Indonesia ke depan," kata I Made Bakta, koordinator Forum Intelektual for Jokowi.
4. Anggota forum intelektual beranggotakan 1200 orang
Dari catatannya, mereka sudah bergabung sebanyak 1200 kaum intelektual. Terdiri dari 15 profesor, 50 doktor, hampir 200 master, dan intelektual muda seperti mahasiswa dan sebagainya.
"Tentu yang pertama adalah deklarasi, kami melakukan deklarasi sebagai tonggak pertama sebagai berdirinya forum intelektual Jokowi ini dan setelah itu tim kampanye daerah Bali akan melanjutkan nonton bareng debat Capres," jelasnya.
Baca Juga: Inilah Aturan Memasang Bendera Parpol di Rumah Tetangga