TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Fakta Pria yang Menangis dan Merusak Altar Gereja di Denpasar

Kasus ini tidak ada unsur kriminalnya

IDN Times/Imam Rosidin

Denpasar, IDN Times - Pihak kepolisian telah memastikan pria berinisial A yang merusak altar Gereja Katolik Santo Yoseph di Jalan Kepundung, Denpasar, Selasa (9/7) mengalami depresi akut. Hal tersebut diketahui setelah ia diperiksa ke Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Sanglah.

1. Selama diperiksa polisi, pria ini selalu diam

IDN Times/Imam Rosidin

Kepala Polisi Resor Kota Denpasar, Kombes Ruddi Setiawan, mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan kepada pria tersebut. Selama pemeriksaan, pelaku selalu diam. Saat itulah diputuskan untuk diperiksa ke RSUP Sanglah.

"Kejadian di Gereja Santo Yoseph kemarin yang kita amankan telah dilakukan interogasi. Saat diamankan dia diam dan kita amankan ke RSUP Sanglah," kata dia di Lapangan Renon, Denpasar, Rabu (10/7).

2. Pihak keluarganya melihat ia bengong saat hendak sembahyang

IDN Times/Imam Rosidin

Dari hasil pemeriksaan awal di unit Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP Sanglah, pria tersebut mengalami depresi akut. Pihak keluarga juga mengakui jika ia nampak bengong saat hendak sembahyang, lalu menitihkan air mata dan melakukan perusakan.

"Jadi yang kita amankan telah dirawat di RS Sanglah. Melihat kondisinya memang sakit dan dia juga meminum obat tensi tinggi," ujar dia.

3. Tidak ada unsur kriminal dalam kasus ini

IDN Times/Imam Rosidin

Kasus tersebut juga dianggap tidak ada unsur kesengajaan atau kriminalnya. Kombes Ruddi juga berterima kasih kepada semua masyarakat yang tak terprovokasi, dan kondusifnya keadaan usai perusakan tersebut.

"Sampai sekarang saya ucapkan terima kasih kepada umat di Gereja yang kondusif. Dia memang umat di Gereja tersebut," ungkapnya.

Baca Juga: Pria di Denpasar Mendadak Menangis dalam Gereja dan Merusak Barang

Berita Terkini Lainnya