TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mandiri Energi, PLTG Pesanggaran Bali Bakal Beroperasi Oktober 2022

Digadang-gadang akan jadi showcase KTT G20

Groundbreaking di PLTG Pesanggaran. (Dok. IDN Times / istimewa)

Denpasar, IDN Times - Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Pesanggaran, Denpasar digadang-gadang akan menjadi showcase Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. PLTG ini memiliki kapasitas 2x100 Megawatt.

Selain PLTG di Pesanggaran, Bali juga berencana akan menyuguhkan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid Nusa Penida, Kabupaten Klungkung dengan kapasitas 3,5 Megawatt.

Informasi ini disampaikan oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, saat melaksanakan groundbreaking relokasi pada Jumat (18/2/2022).

Baca Juga: Polemik Tol Gilimanuk-Mengwi Terabas Lahan Produktif dan Pura

1. PT. PLN sudah mulai relokasi PLTG Grati ke Pesanggaran

Instalasi listrik PLN. (Dok. PLN)

Koster mengungkapkan PT. PLN (Persero) telah memulai relokasi PLTG Grati ke Pesanggaran dan Pembangunan PLTS Hybrid Nusa Penida yang disebut sejalan dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali. 

Adapun implementasi dari rencana itu adalah dengan menciptakan kualitas udara yang bersih. Koster telah menandatangani Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 Tentang Bali Energi Bersih dengan melaksanakannya dari hulu sampai hilir. 

“Bali secara regulasi juga telah memiliki Peraturan Gubernur Bali Nomor 48 Tahun 2019 Tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dengan tujuan menciptakan kualitas udara yang bersih. Pengunaan kendaraan motor listrik,” ujarnya.

2. Koster menargetkan Bali mandiri energi dengan energi bersih

IDN Times/Wayan Antara

Sejauh ini Koster mengklaim bahwa penggunaan energi bersih di Bali mendapat respons positif dan apresiasi dari sejumlah negara. Pihaknya juga menyoroti energi listrik di Bali yang sebagian masih menggunakan bahan bakar fosil.

Koster menargetkan Bali mandiri energi dengan energi bersih melalui dibangunnya tenaga listrik yang bisa memenuhi kebutuhan energi untuk konsumsi domestik ataupun juga konsumsi wisatawan, hotel, restoran, serta industri di Pulau Dewata.

“Mengapa Bali ini perlu mandiri energi? Selain untuk kebutuhan domestiknya, karena Bali adalah pintu masuk wisata dunia terbesar di Indonesia. Jadi harus memiliki kepastian keberlanjutan dari kebutuhan energi yang bisa dikelola dan dikontrol langsung oleh daerah,” terangnya.

Berkaitan dengan Bali sebagai tuan rumah G20, Presiden Republik Indonesia, Joko “Jokowi” Widodo sebelumnya telah mengusulkan 3 topik utama yang akan diangkat dalam Presidensi G20 Indonesia, di antaranya sistem kesehatan dunia, transformasi ekonomi dan digital, serta transisi energi. 

Berita Terkini Lainnya