Pembuangan Sampah ke TPA Suwung Akan Ditutup selama KTT G20
Lalu apa solusi yang ditawarkan pemerintah?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Badung, IDN Times – Permasalahan sampah menjadi fokus tersendiri bagi pemerintah, terutama saat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Dalam penyelenggaraannya, masyarakat di sekitar venue KTT G20 tidak diizinkan menggunakan kendaraan berbahan bakar fosil.
Kegiatan pembuangan sampah ke TPA Suwung juga akan ditutup selama KTT G20 berlangsung. Dengan adanya peraturan tersebut, diperlukan berbagai strategi untuk mengangkut sampah dari hotel.
Baca Juga: Produksi Sampah Lautan di Bali Diprediksi Kian Banyak di Januari 2023
1. Tidak diizinkan menggunakan kendaraan berbahan bakan fosil di sekitar venue KTT G20
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, yang kerap disapa Cok Ace, saat ditemui di Kabupaten Klungkung pada Sabtu (29/10/2022) lalu, menyebutkan bahwa terkait pengangkutan sampah hotel ketika KTT G20 berlangsung, hal itu menjadi tanggung jawab dari hotel tersebut. Keputusan itu mengingat di lokasi penyelenggaraan KTT G20 tidak diizinkan penggunaan kendaraan berbahan bakan fosil. Menurutnya sistem ini juga sudah diterapkan saat penyelenggaraan IMF dan APEC di Bali.
“Untuk pengangkutan sampah, masing-masing hotel. Apalagi kawasan-kawasan tempat tinggal dan venuenya itu ada memang kawasan steril dari kendaraan yang pakai (energi) fosil. Nah gimana nanti pick up sampah-sampahnya. Bagaimana dengan suplai bahan-bahan makanan, sayur-sayuran, dan sebagainya. Itu sudah saya sampaikan dalam rapat,” jelasnya.