TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Satu-satunya Corona Diesel di Bali, Warisan Kesayangan Sang Suami 

Meski banyak yang menawar, tapi tidak pernah mau dijual

Mbah Diesel, masterpiece sedan di komunitas DCC. IDN Times/Ayu Afria

Denpasar, IDN Times – Komunitas Corona di Bali, Dewata Corona Community (DCC), punya mobil primadona yang selalu menjadi masterpiece, yakni satu-satunya di Bali sedan yang bermesin diesel. Pemiliknya adalah seorang perempuan bernama Ika Wahyuningtias, asal Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur. Berikut kisah Ika hingga memiliki mobil unik dan klasik tersebut.

Baca Juga: Rela Rogoh Ratusan Juta Demi Koleksi Mobil Pasukan Pengaman Presiden 

1. Dulu pemilik mobil ini adalah orang Bali yang tinggal di Klungkung

Mbah Diesel, masterpiece sedan di komunitas DCC (IDN Times/Ayu Afria)

Corona diesel tersebut memiliki kenangan tersendiri bagi Ika dan keluarganya. Sejak tinggal di Bali, suaminya yang bernama Eko membuka bengkel dinamo di Jalan Gatot Subroto Timur, Kecamatan Denpasar Timur, yang saat ini dijadikan markas DCC. Sekitar tahun 2014, seorang warga Kabupaten Klungkung yang merupakan pemilik mobil ini, membenahi Corona Dieselnya ke bengkal milik Ika. Saat itulah almarhum suaminya tertarik dengan mesin Corona tersebut dan berpesan, apabila nanti dijual, agar ditawarkan kepadanya lebih dulu.

Selang 1,5 tahun kemudian, pemilik sedan ini kembali menghubungi suaminya untuk menjual mobilnya. Sejak saat itu mobil berpindah kepemilikan ke suaminya. Mereka pun akhirnya bergabung dalam DCC dan almarhum suaminya semakin sayang dengan mobil tua ini.

“Kok mobilnya ini sedan, tapi kok diesel? Kan dilihat sama almarhum. Ternyata asli mesinnya, bukan rubahan gitu. Terus karena suka itu, bilanglah sama pemiliknya, kalau mungkin Bapak sudah bosan, kalau mungkin mau dijual, tolong kasih saya gitu,” jelasnya pada Jumat (2/4/2021).

2. Banyak pihak yang berusaha menawar Corona Diesel ini

Mbah Diesel, masterpiece sedan di komunitas DCC (IDN Times/Ayu Afria)

Ika kehilangan suaminya pada tahun 2018 lalu. Meskipun tidak ada pesan khusus untuk merawat mobil tersebut, namun ia sangat paham bahwa itu adalah kendaraan kesayangan almarhum. Semasa hidup, banyak sekali pihak yang berusaha menawar Corona Diesel ini, tapi almarhum tetap tidak ingin menjualnya. Kini Ikalah yang merawat si hitam kesayangan tersebut.

“Ya dulu sih memang sayang. Kan pernah juga tahun 2016 itu ada jamboree di Surabaya. Ada dari pihak CIC itu minta. Tapi nggak boleh sama almarhum,” katanya.

Ia berusaha belajar naik mobil agar bisa mengendarai masterpiece ini bersama keluarganya. Kadang ia ikut touring dengan DCC, meski ia sendiri mengaku tidak paham persoalan mobil.

Setiap enam bulan sekali ia mengganti oli. Agar mendapatkan onderdil yang asli, ia harus membeli dari Singapore. Meski tidak ada nama yang disematkan di mobil kuno ini, namun anggota DCC menyebutnya dengan Mbah Diesel. “Mbah Diesel itu,” ucapnya.

Berita Terkini Lainnya