Rela Rogoh Ratusan Juta Demi Koleksi Mobil Pasukan Pengaman Presiden 

Kisah pencinta mobil klasik di Tabanan Bali

Tabanan, IDN Times - Setiap orang memiliki sisi yang unik dalam dirinya. Ada yang gemar mengumpulkan koin, memelihara ikan, sampai mengoleksi mobil klasik. Penggemar mobil klasik menganggap mobil yang usianya puluhan tahun merupakan sebuah karya seni. Apalagi jika berhasil merakitnya dari barang rongsokan menjadi mobil antik.

Hal itu disampaikan oleh seorang pencinta mobil klasik asal Kabupaten Tabanan, AA Sagung ArianiBerikut penuturan Ariani saat diwawancara IDN Times pada Kamis (1/4/2021). 

Baca Juga: Peluang Bisnis, Sorgum Cocok Ditanam di Daerah Kering Seperti Tabanan

1. Awalnya ketemu mobil klasik dalam keadaan sudah rongsok

Rela Rogoh Ratusan Juta Demi Koleksi Mobil Pasukan Pengaman Presiden pinterest.com

Ariani menceritakan, kecintaannya terhadap mobil klasik sudah muncul sejak dulu. Terlebih kakak kandung dan suaminya juga penggemar mobil klasik. Mobil klasik milik Ariani dan suaminya adalah Land Cruiser Kayami FJ40 tahun 1960. Jenis mobil itu dulunya merupakan mobil yang dikendarai pasukan pengaman Presiden era Bung Karno.

"Dulu lewat informasi teman-teman sesama pecinta mobil klasik, ketemulah mobil ini yang saat itu sudah rongsok," ujar Ariani yang juga anggota Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) Tabanan.

2. Mendapat kepuasan tersendiri walaupun harus merogoh uang hingga ratusan juta rupiah

Rela Rogoh Ratusan Juta Demi Koleksi Mobil Pasukan Pengaman Presiden Ilustrasi Uang Rupiah (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Setahap demi setahap Ariani dan suaminya memperbaiki mobil Land Cruiser Kayami FJ40 yang sudah menjadi barang rongsokan. Mereka mendapatkan informasi dari kawan-kawan sesama pencinta mobil klasik yang tergabung dalam PPMKI untuk mendapatkan spare part asli. Demi mewujudkan mimpinya, mereka rela merogoh uang hingga ratusan juta rupiah.

"Di sinilah seninya. Ketika mobil yang awalnya rongsokan, kita rakit kembali, mulai dari mesin sampai lekuk-lekuk mobil seperti aslinya," ujar Ariani.

Merakit mobil klasik, kata Ariani, memberikan kepuasan tersendiri. Menurutnya, semua pencinta mobil klasik pasti merasakan hal tersebut. "Bahkan ada yang sampai memesan spare part-nya dari luar negeri agar bisa kembali seperti aslinya," jelasnya.

Meski terkesan mengeluarkan biaya pemeliharaan yang tinggi, kata Ariani, pemeliharaan mobil klasik sebenarnya sama saja dengan mobil modern, hanya saja memang harus lebih telaten.

"Lagipula mobil klasik itu investasi. Sebab tidak ada harga pasar yang dipatok saat menjualnya. Yang membeli itu rela mengeluarkan uang banyak karena nilai seni, usia, dan kecintaan," ujarnya.

3. Sempat ikut tour saat mengenalkan kembali pariwisata Bali

Rela Rogoh Ratusan Juta Demi Koleksi Mobil Pasukan Pengaman Presiden Mobil klasik (IDNTimes/Istimewa)

Ariani menuturkan, sesama pencinta mobil klasik yang tergabung dalam PPMKI, sebelum masa pandemik ini mereka kerap mengadakan acara tour. Namun semenjak pandemik, mereka mulai jarang melakukan kegiatan.

"Tetapi kami sempat melakukan kegiatan tour dalam rangka mengenalkan kembali pariwisata Bali," ujarnya.

Ariani lebih suka mobil klasik daripada mobil modern karena mobil yang klasik juga lebih menarik perhatian banyak orang. "Kalau lewat, pasti lebih menarik mobil klasik untuk dilihat," ujarnya.

Topik:

  • Ni Ketut Sudiani

Berita Terkini Lainnya