Bukan Karena COVID-19, Ini Penyebab Pasien Positif di Bali Meninggal
Namun pasien tetap ditangani sesuai protokol COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Denpasar, IDN Times – Pasien positif COVID-19 kasus transmisi lokal asal Banjar Sayan Baleran, Desa Werdi Bhuana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, meninggal pada Minggu (31/5) malam. Penyebab kematiannya bukan karena COVID-19. Melainkan cardiac arrest (Henti jantung).
Hal ini ditegaskan oleh Direktur Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM), dr Gede Bagus Darmayasa. Berikut penjelasannya:
Baca Juga: [BREAKING] Pasien Transmisi Lokal di Bali Meninggal
1. Pasien diterima di RSBM dalam kondisi denyut jantung rendah dan telah memiliki riwayat penyakit jantung selama dua tahun
Dari penjelasan Darmayasa kepada IDN Times, bahwa pasien sudah dua tahun memiliki penyakit jantung. Saat itu ia kerap berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mangusada Kapal, Kabupaten Badung. Ia memang masih menjalani pengobatan.
“Sampun (Sudah) dua tahun dengan komplikasi ke liver juga. Nah ketika dikirim ke Bali Mandara kami protap (Prosedur tetap) protokol COVID-19. Ketika masuk UGD (Unit Gawat Darurat) kami periksa lengkap termasuk apa namanya COVID--19nya. COVID biasalah,” terangnya.
Kondisi pasien saat dirawat tidak stabil. Tensinya rendah hingga 80, dan sesak meskipun dalam keadaan sadar.
Baca Juga: Terlibat Pemulangan PMI, 60 Pegawai Basarnas Bali Jalani Rapid Test
Baca Juga: Bedanya Rapid Test, Swab dan PCR! Lebih Akurat Mana?
Baca Juga: Prosedur Penanganan Jenazah Pasien Positif Virus Corona