TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Basarnas Bali Bakal Punya Alat Pendeteksi Canggih Aqua Eye, Apa Itu? 

Semoga alatnya tiba akhir tahun ini ya

(ki-ka) Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Marsda TNI Henri Alfiandi-Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar (Basarnas Bali), Gede Darmada. (IDN Times/Ayu Afria)

Badung, IDN Times – Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, Marsekal Madya (Marsda) TNI Henri Alfiandi, datang ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar (Basarnas Bali) pada Rabu (17/10/2021) pukul 18.00 Wita.

Henri Alfiandi mengecek peralatan milik Basarnas Bali dan melihat kesiapan para personel selama ini. Rencananya, pada akhir tahun ini, Basarnas Bali akan mendapatkan alat canggih Aqua Eye. 

Dalam pertemuan itu, Henry menekankan penting bagi para rescuer untuk terus meningkatkan kompetensi. Hal itu akan berdampak langsung terhadap kualitas pelayanan dan response time

Baca Juga: Basarnas Bali Evakuasi Enam Orang di Dua Gunung Tertinggi

1. Basarnas akan melengkapi pakaian rescue operasi penyelamatan di laut

Basarnas Denpasar. (IDN Times/Ayu Afria)

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Marsekal Muda (Marsda) TNI Henri Alfiandi, juga menyampaikan bahwa kejadian di Bali didominasi 80 persen kecelakaan laut atau emergency di laut. Pihaknya akan memberikan fasilitas baju renang bagi Unit SAR sehingga lebih fleksibel saat melakukan kegiatan penyelamatan di laut.

"Masak menolong pakai pakaian PDL (Pakaian Dinas Lapangan). Berat berenang di laut ya. Itu menjadi konsen dari pusat dalam hal ini. Saya melihat itu, mudah-mudahan di akhir tahun ini rescuer akan mendapatkan 2 stel pakaian untuk rescue,” ungkapnya.

Pihaknya menyebutkan anggaran untuk pengadaan baju renang ini didapatkan dari penghematan biaya bahan bakar. Selain seragam, para rescuer juga akan diberikan pelampung.

2. Alat canggih Aqua Eye bisa mendeteksi hingga kedalaman 50 meter

Basarnas Denpasar. (IDN Times/Ayu Afria)

Henri Alfiandi menyebutkan bahwa saat ini Basarnas masih kekurangan alat deteksi yang bisa bekerja secara maksimal. Pendeteksian selama ini masih dioperasikan secara manual. Ke depannya, Basarnas berencana memiliki peralatan canggih yang bisa digunakan untuk menemukan korban di kedalaman hingga 50 meter. Diharapkan Basarnas sudah bisa memiliki alat tersebut pada akhir tahun ini. Bali pun akan mendapatkan jatah.

“Namanya Aqua Eye. Aqua Eye ini seperti sonar, seperti radar. Jadi kalau orang tenggelam, ngapungkan. Jadi kami tembakkan seperti radar, tek tek tek tek tek tek pakai tangan gini. Menyelam di 30 meter, diputer begini, kalau ada benda yang mencurigakan begitu, dia silang, itu manusia. Tapi kalau meragukan, dia akan lingkaran. Jaraknya sampai 20-50 meter. (Jarak) 25 meter paling efektif dan sudah kami buktikan. Mudah-mudahan akhir tahun ini,” paparnya.

Berita Terkini Lainnya