Awas Fatal! 5 Tips Mengendalikan Emosi saat Bertengkar dengan Pasangan
Ilustrasi pasangan bertengkar (pexels/Timur Weber)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ketika kita sudah memutuskan untuk menikah, pastinya juga harus siap dengan segala cobaan yang ada. Tidak seindah di cerita drama-drama Korea, realita kehidupan dalam berumah tangga pasti banyak sekali dinamikanya. Jika kita tidak pandai mengontrol keadaan, kehidupan rumah tangga akan menjadi kacau.
Tak hanya perasaan senang saja, dalam kehidupan rumah tangga pasti ada saatnya kita mendapat cobaan dan di mana pasangan pun sering menguji kesabaran kita. Karena pernikahan itu adalah seni menyatukan dua kepribadian yang berbeda menjadi satu ikatan yang sah, kadang kita pun dituntut untuk tetap bersabar dengan pasangan.
Saat bertengkar, emosi memang kerap kali tidak terkendali dan bahkan bisa jadi meledak-ledak. Namun jika tidak dikendalikan, bisa berakibat fatal lho. Berikut 5 tips mengendalikan emosi saat bertengkar dengan pasangan:
Baca Juga: 5 Cara Menemukan Pasangan yang Pas, Dia Selalu Ada saat Suka dan Duka
1. Mengingat ajaran agama
Ilustrasi mengingat Tuhan (pexels/Michael Burrows)Terkadang saat emosi kita tidak bisa mengingat apapun, yang dipikirkan hanya meluapkan amarah. Namun, di setiap ajaran agama apapun, pastinya diingatkan untuk tetap mengedepankan ketenangan saat rasa emosi menguasai kita.
Selain itu, tenangkan diri dan berdoalah sehingga pikiran menjadi lebih jernih dan tidak terus menerus dikuasai amarah. Berdoalah dan memohon tuntunan Tuhan.
2. Tarik nafas, lalu minum segelas air hangat
Ilustrasi air hangat (pexels/Angela Roma)Saat emosi, kamu akan banyak kehilangan energi positif dalam tubuh. Untuk itu, kamu harus tarik nafas agar tidak ada ucapan-ucapan kasar yang terlontar dari mulut. Setelah itu, ambil segelas air hangat dan minumlah sambil duduk.
Meminum air hangat memiliki banyak manfaat bagi tubuh kita. Termasuk saat kita dalam keadaan emosi, air hangat dapat memperbaiki sel-sel yang buruk. Jadi, duduklah dengan meminum segelas air hangat agar emosi kita dapat terkontrol!
3. Menjauh sejenak dari pasangan
Ilustrasi menyendiri (pexels/Tyler Lastovich)Menjauhi sejenak pasangan kita adalah cara yang cukup efektif untuk tidak melampiaskan emosi kepada pasangan. Ketika kita dalam keadaan emosi dan melihat orang yang sedang membuat kita emosi, maka rasa ingin melampiaskan kemarahan kita kepada pasangan akan semakin hebat.
Jadi, kita perlu menjauh sejenak agar pikiran tidak terbawa emosi saat melihat pasangan di depan mata. Pastinya, kita juga butuh waktu untuk bisa bertemu dengan orang yang sedang membuat kita kesal saat itu.
4. Selalu mengingat bahwa amarah sesaat bisa berakibat fatal pada pernikahan
Ilustrasi sedang marah (pexels/Engin Akyurt)Setelah kita menjauh sejenak dari pasangan, lalu ingatlah kembali bahwa kemarahan hanya akan membuat hubungan kita terhadap pasangan semakin memburuk atau bahkan tidak harmonis.
Jadi, ada baiknya kita ingat-ingat dampak apabila kita secara brutal melampiaskan emosi kepada pasangan. Kita tidak akan pernah tahu apa yang akan kita katakan ketika sedang dalam keadaan emosi. Bisa jadi, kata-kata yang keluar dari mulut saat marah akan menyakiti perasaan pasangan kita.
5. Bicarakan secara baik-baik kepada pasangan tentang kekesalan kita terhadapnya
Ilustrasi berkembang bersama (pexels/Andre Furtado)Memendam emosi tanpa meluapkannya juga tidak baik bagi tubuh. Maka dari itu, ceritakan kepada pasangan kita bahwa apa yang sudah dia lakukan tidak berkenan dengan hati.
Membicarakan masalah secara baik-baik juga bermanfaat mempererat hubungan kita dengan pasangan agar tidak ada lagi kesalah pahaman. Tentunya dengan begitu masalah akan terselesaikan dengan baik tanpa ada kata-kata kasar yang harus terlontar dari mulut masing-masing.
Nah itu 5 tips mengendalikan emosi saat bertengkar dengan pasangan. Semoga bermanfaat, ya!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
