Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cara Mengatasi Kesurupan Massal Menurut Hindu Bali

ilustrasi kesurupan (unsplash.com/Camila Quintero Franco)
ilustrasi kesurupan (unsplash.com/Camila Quintero Franco)

Fenomena kesurupan massal kerap menjadi perbincangan di masyarakat. Perbincangan itu berada di persimpangan antara sugesti akibat stres, hingga trans benar adanya. Seseorang yang mengalami kesurupan karena faktor trans kerap bertalian dengan adanya interaksi arwah.

Selama ini, kesurupan kerap terlihat dalam adegan film horor. Film selalu mengubah karakter yang kesurupan jadi sosok mengerikan. Setelahnya, seorang pemuka agama datang membacakan doa-doa suci untuk membuat orang tersebut sadar.

Langkah tersebut tidak sepenuhnya salah. berbagai sumber kepercayaan Hindu Bali berupa lontar maupun primbon menyebutkan, bahwa menolong orang kesurupan, terlebih kasus kesurupan massal, lebih mudah jika meminta bantuan kepada orang suci maupun pemuka agama yang berpengalaman menangani peristiwa itu. 

Namun, bagaimana jika dalam situasi itu, kita tidak mendapatkan bantuan pemuka agama? Tenang, ada beberapa cara mengatasi kesurupan massal menurut Hindu Bali yang dapat kamu terapkan. Seperti apa langkah-langkahnya? Yuk baca selengkapnya di bawah ini.

Jangan panik, tunjuk orang yang sadar dan dianggap mampu memimpin doa untuk mengatasi kesurupan

Ilustrasi pemangku. (IDN Times/Ayu Afria)
Foto hanya ilustrasi (IDN Times/Ayu Afria)

Langkah pertama jika kamu masih sadar di saat yang lain kesurupan massal, usahakan agar tetap tenang dan tidak panik. Jika merasa lebih tenang, kamu dapat mengamati situasi sekitar dan menunjuk seseorang yang kamu rasa mampu memimpin doa untuk mengatasi kesurupan massal. Kamu juga bisa menunjuk seseorang yang paling dituakan di tempat terjadinya kesurupan massal untuk berkomunikasi dengan roh yang merasuki orang-orang.

Setelah orang yang dituakan ditunjuk, minta dia berkomunikasi dengan seseorang yang kerasukan paling pertama, tujuannya agar dapat mengetahui pesan yang ingin disampaikan arwah yang merasukinya.

Selanjutnya, untuk menyadarkannya, berdoalah dan memohon air suci atau tirta di tempat suci terdekat dalam lingkungan itu. Lalu percikkan kepada mereka yang kesurupan. Biasanya setelah itu mereka akan siuman dan kesadarannya kembali.

Jika masih belum sadar, siapkan Daun Kelor dan berdoa dengan sungguh-sungguh

ilustrasi daun kelor (pexels.com/Homesh Nasre)
ilustrasi daun kelor (pexels.com/Homesh Nasre)

Bila dengan ritual sebelumnya mereka belum sadar, maka cobalah untuk mendapatkan setangkai Daun Kelor atau bisa juga Daun Pulai, lalu ditambah seikat daun ilalang sebanyak 11 helai. Bisa juga ditambahkan Daun Awar-Qwar (kalau ada), lalu dipukulkan berkali-kali pada tengkuk serta punggung mereka yang terkena kesurupan.

Ingatlah berdoa dan memohon dengan sungguh-sungguh sebelum melakukannya, karena semua bisa terjadi atas kehendak Tuhan Yang Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Jika kamu tidak bisa (hafal) doa atau mantra khusus untuk ritual ini, maka Gayatri Mantram (Mantram Tri Sandya bait pertama) bisa dipergunakan sebanyak 3 atau 5 atau 7 atau 9 atau 11 kali (dalam jumlah ganjil).

Catatan tambahan, untuk doa pertama didahului oleh kata "Om" sebanyak tiga kali, selanjutnya "Om" sekali saja, dan terakhir ditutup dengan "Om Shantih Shantih Shantih Om." Bila sudah mencapai titik kesadaran, untuk menyempurnakan ritual, biarkan mereka meminum air kelapa muda gading (bungkak nyuh gading) untuk menenangkan jiwa raganya yang telah diguncang oleh peristiwa gaib tersebut.

Sebelum meminum air kelapa, ada doa khusus

ilustrasi kelapa gading (freepik.com/eyeem)
ilustrasi kelapa gading (freepik.com/eyeem)

Sebelum memberikan minum air kelapa muda gading, kamu dapat berdoa masing-masing. Khusus untuk agama Hindu di Bali, maka doa yang dapat digunakan sebelum memberikan mereka minum air kelapa gading adalah:

Om Guru Taya Guru Suksma Amersihi Jadma Manusa Nir-Papa-Nir-Rogha-Nir-Jyoti Guru Sekala Niskala Dadi Lila Arawana

Biasanya orang kesurupan, karena faktor kekuatan roh atau arwah yang merasukinya, dia akan bersifat kebal pukulan, kebal senjata tajam, bahkan tahan terhadap bara api (panas). Demi mengetahui kebenarannya, bila ada keraguan, maka kamu bisa melakukan tes atau pinton terhadap orang yang kesurupan dengan cara membakar kulitnya dengan nyala korek api (bisa juga dengan sebatang dupa menyala) atau mencubit kulitnya keras-keras.

Bila dia tidak bergeming, maka dapat dipastikan dia benar-benar kesurupan Tetapi bila dia merasa kesakitan, jelaslah dia sedang berbohong. Namun, tetap diingat, gunakan metode tes yang manusiawi. Berhati-hatilah terhadap tubuh mereka yang kesurupan agar tidak melanggar ketentuan hak asasi manusia (HAM).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us

Latest Life Bali

See More

5 Macam Anjing Baik Dipelihara Berdasarkan Primbon Bali

07 Des 2025, 20:53 WIBLife