Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Tamparan Stop Over Memikirkan Masa Depan

ilustrasi masalah hidup (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Sebagai orang yang peduli dengan hidupnya sendiri, tentu wajar jika memiliki kekhawatiran akan apa yang terjadi di masa depan. Pikirmu, dengan memikirkannya jauh-jauh dari sekarang bisa membantu meringankan beban hidup di masa depan.

Tapi, apakah hal tersebut benar adanya? Iya benar, jika tidak salah porsinya. Bagaimana maksudnya? Sebagai bahan pertimbangan, coba simak ulasan terkait alasan untuk tidak berlebihan memikirkan apa yang masih terjadi di masa depan berikut ini, berdasarkan pengalaman pribadi penulis.

1. Biar fokus hidup sehidup-hidupnya di masa sekarang

ilustrasi berbahagia (pixabay.com/fabiennefrancis)

Dengan tidak memikirkan masa depan, artinya kamu hanya memikirkan kehidupanmu yang sekarang. Dengan begitu, kamu bisa seutuhnya fokus pada segala kesempatan yang datang di detik ini, bahkan bukan untuk besok.

Terlebih, kamu bisa fokus pada setiap momen bahagia dengan tertawa begitu lepas. Pun sebaliknya, kamu juga fokus secara penuh untuk menghadapi, hingga menemukan solusi untuk permasalahan hidupmu di masa sekarang.

Meski di dalamnya penuh tangisan kesedihan, setidaknya kamu hidup di dalamnya. Hiduplah senyata-nyatanya, baik dalam suka dan duka, nikmati dan rasakan semuanya. Jangan sampai kamu menyesal karena tak hidup di momen ini, lho. Ingat, proses yang terjadi di hari ini, besok sudah jadi masa lalu.

2. Terdapat peluang sia-sia memikirkan masa depan dari sekarang

ilustrasi orang berpikir (pexels.com/Mikhail Nilov)

Sebagai ilustrasi, kurikulum pendidikan rasanya selalu mengalami perubahan setiap periode. Tujuannya sih untuk perbaikan kualitas. Maka, ketika seorang siswa tingkat SD yang mempersiapkan masa depannya saat SMP dengan mempelajari materi SMP dari sekarang, bisa jadi sia-sia.

Ia hanya membuang-buang waktu dan tenaganya. Karena saat tiba di bangku SMP, kurikulum pendidikannya ternyata sudah berganti dan berbeda dari yang ia pelajari dulu. Hal yang sia-sia itu, bisa juga terjadi dalam kehidupan yang lebih kompleks di masa depan. Jadi, bukankah kamu tidak perlu melakukan hal yang belum pasti? Terlebih jika banyak yang harus dikorbankan.

3. Mempersulit diri sendiri

ilustrasi orang panik (pexels.com/Yan Krukau)

Tentu kamu sadar bahwa melakukan dua pekerjaan dalam satu waktu itu jauh lebih berat jika dibandingkan dengan satu pekerjaan untuk satu waktu, ya. Hal ini juga berlaku dalam memikirkan apa yang terjadinya baru di masa depan.

Ya, kamu sudah tahu bahwa masa sekarang itu ada porsi masalah sendiri. Eh, kamu malah menambah beban diri sendiri dengan mikirin masa depan yang jelas-jelas masih abu-abu. Kalau ada yang mudah, ya jangan mempersulit diri sendiri, ya!

4. Belum tentu kamu hidup di masa itu

ilustrasi orang berpikir (pexels.com/Polina Sirotina)

Kenyataan yang paling menyakitkan ialah saat kamu sudah banyak memikirkan apa yang terjadi di masa depan, membuat rencana matang, sampai jadi abai dengan masa sekarang. Nyatanya, kamu tidak sampai ke situ. Bisa jadi, masa depanmu sudah diatur oleh takdir yang kamu cukup menjalani dan belajar saat sudah sampai di masa itu.

Mungkin juga, masa depan yang kamu pikirkan secara berlebihan itu tidak pernah kamu tuju karena usiamu tak sampai segitu. Jika sudah begitu, bukankah lebih baik untuk menggunakan waktu ini dengan baik-baik, dan hanya untuk urusan di masa sekarang? Coba pikirkan.

Terlepas dari tidak perlu memikirkan apa yang masih terjadi di masa depan untuk fokus dengan masa sekarang, namun ada masanya kamu memang butuh persiapan untuk bisa berkembang di masa depan. Jadi, kamu harus memahami kebutuhanmu sendiri. Kalau tidak butuh, ya jangan dilakukan. Kalau butuhnya cuma sedikit, ya jangan berlebihan.

Share
Topics
Editorial Team
Melinda Fujiana
EditorMelinda Fujiana
Follow Us