5 Tips Merawat Rosemary di Dapur, Penghias Estetik Indoor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Rosemary termasuk bahan masakan yang cukup populer. Selain bumbu untuk olahan daging, tanaman ini juga buat penghias ruang biar makin estetik. Rosemary juga termasuk tumbuhan herbal yang bisa diolah jadi obat alami.
Selain manfaat di atas, rosemary juga bisa mengusir semut di sekitar. Jika kamu berniat menanamnya sebagai penghias dapur, ada beberapa hal yang penting diketahui. Langsung simak saja penjelasan di bawah ini.
Baca Juga: 5 Bau Pakaian yang Sulit Dihilangkan dan Cara Mencucinya
Baca Juga: 5 Cara Membuat Pupuk dari Bubuk Kopi, Siap Pakai!
1. Gunakan pot dengan saluran drainase yang baik
Untuk menghindari media tanam yang terlalu lembap, pastikan lubang pot berfungsi dengan baik. Kamu bisa menggunakan pot plastik biasa atau pot terracota. Tapi akan bagus lagi jika menggunakan pot tanah liat yang bisa menyerap cairan berlebih di dasar pot.
Menggunakan pot yang sesuai dengan ukuran pohonnya juga penting dipertimbangkan. Semakin besar pohon rosemary, juga sebaiknya semakin lebar pot.
2. Pangkas secara rutin
Rosemary mudah tumbuh subur dan memanjang setelah bisa beradaptasi dengan baik. Ketika batangnya sudah mulai menjalar panjang, pangkas segera dengan hati-hati. Dengan begitu dapat menumbuhkan tunas baru yang lebih segar dan kuat.
Usahakan pemangkasan dilakukan pada saat suhu ruangan sejuk, ya. Hindari pemangkasan di siang hari ketika suhu sedang panas-panasnya. Setelah melalui pemangkasan, rutinlah menyiram batang pangkasan menggunakan air secara lembut.
3. Perhatikan campuran media tanam
Media tanam akan lebih bagus jika dikombinasikan dengan sedikit pupuk. Lebih bagus lagi jika kamu menggunakan pupuk kompos yang alami. Dengan begitu akar rosemary bisa tumbuh subur.
Selain pupuk, kamu juga perlu kombinasikan tanah dengan perlit ataupun sekam untuk menjaga ruang udara di dalam. Namun pastikan campurannya sudah steril dan siap digunakan untuk menghindari serangan hama. Setelah beberapa bulan, kamu juga bisa repotting dengan mengganti media tanam yang baru.
4. Pastikan kebutuhan cahayanya terpenuhi
Selain media tanam, kebutuhan cahaya juga sangat penting untuk fotosintesis. Letakkan tanaman ini di area yang terkena cahaya, tapi hindari terik matahari ya. Bisa kamu letakkan di balik jendela yang banyak setoran cahayanya.
Selama kebutuhan cahaya pada tanaman tidak terpenuhi, dedaunannya akan menggulung. Lambat laun daun berubah warna jadi cokelat dan mati. Sebelum terlambat, pastikan setoran cahayanya bagus ya.
5. Pastikan sirkulasi udara ruangan baik
Rosemary menyukai ruang yang tidak terlalu lembap, di mana penyakit jamur mudah menempel. Pastikan tanaman mendapat setoran udara atau semilir angin. Jika ruang terlalu lembap atau panas, kamu bisa menetralkan suhu dengan bantuan kipas angin ruangan.
Penempatan rosemary di sekitar jendela atau ventilasi lainnya juga bisa jadi pilihan terbaik. Dia akan mendapatkan setoran cahaya sekaligus udara dari luar. Cukup sederhana, kan?
Itulah beberapa tips merawat tanaman rosemary di dapur, sangat populer sebagai penghias indoor. Gak bakal takut cepat mati karena hama jamur atau kurang nutrisi, deh. Selamat mencoba di rumah!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.