Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Cara Mengajarkan Anak Terhindar dari Pelecehan Seksual

ilustrasi anak-anak (pexels.com/rodnae-prod)

Banyaknya kasus pelecehan ataupun kekerasan seksual yang terjadi kepada anak membuat orangtua harus mengambil langkah tegas. Hal ini dapat dimulai dengan mengajarkan kepada anak tentang seks edukasi sejak ini. Pendidikan yang baik sejak dini dari orangtua akan menyelamatkan anak di kemudian hari.

Demi kebaikan si buah hati, yuk coba intip apa saja yang perlu diajarkan kepada anak untuk mencegah kasus pelecehan seksual yang bisa terjadi kapan saja.

1.Sering berkomunikasi dengan anak

ilustrasi hubungan dekat orang tua dan anak (pexels.com/mikhail-nilov)

Hal yang paling pertama dan penting untuk dilakukan adalah memastikan bahwa orangtua sudah aktif berkomunikasi dengan anak. Komunikasi yang baik sejak dini dapat memudahkan orangtua membimbing anak menuju tahapan-tahapan selanjutnya. Termasuk mengajarkan seks edukasi pada anak secara benar.

Bangunlah percakapan yang hangat dan terbuka pada anak. Aktiflah bertanya tentang perasaan dan pendapat mereka terhadap sesuatu. Hal ini juga akan membangun kedekatan yang baik antara orangtua dan anak. Ketika telah terbiasa berkomunikasi dengan orangtua, maka mengajarkan pendidikan tentang seks pada anak akan lebih mudah.

2.Ajarkan anak untuk mengenali anggota tubuhnya secara benar

ilustrasi pelajaran biologi (pexels.com/tima-miroshnichenko)

Banyak pelecehan seksual pada anak yang terjadi di mana korbannya terlambat menyadari, bahwa hal tersebut adalah pelecehan seksual sampai mereka beranjak dewasa. Hal ini karena anak tidak diberikan pendidikan seks sejak dini. Pendidikan seks pada anak dimulai dari hal sederhana seperti mengajarkan mereka tentang anggota tubuh terutama alat vital dan fungsinya.

Anak perlu mengetahui tubuh mereka adalah milik mereka seutuhnya. Tidak ada yang boleh memaksa melihat atau menyentuh tubuh mereka terutama bagian organ intim. Penjelasan yang diberikan juga harus jelas, singkat, positif, serta jangan lupa menyesuaikan dengan usia anak.

3.Manfaatkan kegiatan sehari-hari

ilustrasi ibu memandikan anak (pexels.com/ketut-subiyanto)

Memandikan anak dapat menjadi momen yang baik untuk memberikan pengetahuan tentang seks. Atau kegiatan ketika mereka sedang berganti baju, orangtua dapat mengajarkan pentingnya untuk memastikan area intim tetap tertutup. Dimulai dari usia 4 tahun biasanya sudah memiliki rasa penasaran, seperti bagaimana ia bisa lahir.

Sebagai orangtua, pastikan untuk memberikan jawaban yang jujur. Misalnya dengan memberikan jawaban “Bayi tumbuh di dalam perut ibunya. Ada tempat spesial yang diciptakan Tuhan di dalam perut setiap perempuan, yaitu rahim.” Artinya, buatlah jawaban yang mudah dimengerti.

4.Ajarkan kepada anak mengenai keterbukaan

Ilustrasi orang tua dan anak membaca buku (pexels.com/olly)

Ketika pelecehan atau kekerasan seksual terjadi, pelaku biasanya akan mengancam korban agar tidak memberitahu siapa pun. Tak sedikit dari korban malah mematuhi ancaman tersebut. Biasanya anak yang telah mengalami pelecehan atau kekerasan seksual akan merasa takut untuk memberitahu apa yang telah mereka alami.

Selain itu, ada juga anak yang tidak mengerti bahwa mengindahkan ancaman itu justru akan semakin merugikan mereka. Maka dari itu orangtua harus memberikan pengetahuan, bahwa anak harus langsung memberitahu orangtua atau orang yang terpercaya ketika merasa terancam.

5. Kenalkan anak tempat yang aman dan tidak aman

ilustrasi ibu dan anak berbincang (pexels.com/ketut-subiyanto)

Terkadang anak tidak paham ketika bahaya sedang mengancam. Anak juga tidak mengerti situasi atau tempat-tempat yang bisa jadi berbahaya buat mereka. Dalam hal ini, orangtua harus menjelaskan kepada anak tentang perbedaan tempat yang aman dan berbahaya seperti apa.

Misalnya, tempat yang aman adalah berisi banyak orang yang bisa dimintai pertolongan. Tempat berbahaya adalah tempat yang sangat asing bagi anak dan tidak ada siapa pun di sekelilingnya.

6.Kenalkan kepada orang-orang tepercaya dan tindakan yang perlu dilakukan dalam situasi berbahaya

ilustrasi ibu menggendong anak (pexels.com/Daria Obymaha)

Ada waktu di mana anak harus lepas dari pengawasan orangtua. Maka sebelum hal itu terjadi, orangtua harus sudah mengenalkan kepada anak siapa saja orang-orang yang dapat mereka percaya. Selain itu, kenalkan juga tempat-tempat yang aman bagi anak ketika sesuatu yang buruk sekiranya akan terjadi.

Misalnya, orangtua dapat menjelaskan bahwa ketika anak diancam atau berada di tempat asing yang terasa berbahaya, sesegera mungkin harus menjauh dan mencari keramaian. Ajarkan kepada anak untuk segera mencari pertolongan dalam situasi seperti ini.

Demikian beberapa tips yang bisa diterapkan. Menjadi orangtua merupakan tanggung jawab yang besar, maka sudah semestinya kita membekali anak-anak pengetahuan yang bisa menjadi penyelamat untuk mereka di kemudian hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Irma Yudistirani
Ni Ketut Sudiani
Irma Yudistirani
EditorIrma Yudistirani
Follow Us